Farica Edgina Bangun Berry Baby Untuk Jawab Kebutuhan Para Ibu
Meneruskan semangat Hari Kartini, Alibabanews mengangkat profil salah satu seller perempuan di Lazada yang inspiratif, yaitu Farica Edgina. Perempuan yang lahir dan dibesarkan di Kota Bandung ini melihat peluang bisnis yang bisa menjawab kebutuhan para ibu terhadap perlengkapan bayi dan anak yang berkualitas tinggi sambil memberdayakan perempuan. Ia kemudian mendirikan Berry Baby di Kota Bandung, lalu melebarkan jangkauannya dengan membuka toko online di Lazada.
Simak di sini kisah inspiratifnya membesarkan bisnis rumahan hingga mencapai kesuksesan dan siap hadapi segala perubahan.
Memulai bisnis yang berkelanjutan
Lahir dan dibesarkan di Kota Kembang, Bandung, Farica Edgina adalah dosen Ilmu Fisika yang mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Parahyangan dan gelar magister dari Institut Teknologi Bandung.
Setelah lama bergelut dalam dunia pendidikan, Farica melihat bahwa ibu masa kini harus menaruh perhatian penuh dan waktu lebih bagi anak, sehingga mereka tidak punya banyak waktu untuk keluar rumah dan berbelanja. Di sini, muncullah ide untuk memudahkan kehidupan ibu masa kini untuk bisa melakukan lebih banyak hal. Lahirlah bisnis perlengkapan bayi dan anak yang ia beri nama “Berry Baby”.
Farica paham bahwa untuk menjalankan ide tersebut, ia butuh mengandalkan platform e-commerce terpercaya. Ia perlu mencari platform tempat ibu bisa mendapatkan semua kebutuhan si kecil dengan mudah dan praktis, dari kenyamanan rumah sendiri. Setelah melakukan banyak perbandingan, akhirnya Farica memutuskan untuk menggunakan Lazada untuk memasarkan produk Berry Baby. Ia juga yang mencari sendiri pasokan perlengkapan bayi dan anak dari berbagai sumber, mulai dari distributor, impor barang, hingga produksi lokal dengan UKM di sekitarnya.
Tak hanya raih cuan, tapi juga dorong pemberdayaan perempuan
Bersama dengan karyawan usaha yang semuanya perempuan, pesanan berbagai kebutuhan si kecil dibungkus dengan cantik, diantar oleh kurir Lazada, mengetuk daun pintu rumah banyak ibu di seluruh Indonesia secara virtual.
Karyawan Farica yang semua perempuan bukan tanpa alasan. Farica lantang menyuarakan semangat kesetaraan gender, tidak ingin perempuan dipandang berbeda dari laki-laki. Mengoptimalkan teknologi, Farica mencari karyawan dari media sosial Instagram, dengan bantuan kepala toko yang merupakan mahasiswa didik Farica ketika masih menjadi dosen dulu.
Dari usaha kecil rumahan ini, Farica berhasil membantu pemberdayaan para perempuan dan memberikan penghasilan tidak hanya bagi keluarganya, namun juga keluarga karyawannya. Akhirnya, berkat kerja keras tim Berry Baby berhasil membuka toko offline pertama di jantung kota Bandung dan menjual rata-rata 2.500 produk setiap bulannya.
Selain gaji pokok, sistem bonus juga diberlakukan Farica pada karyawannya. Tidak hanya keuntungan materi, kemampuan karyawan juga terus ia asah dengan memberikan berbagai pelatihan. Visi yang diusung Farica bukan hanya visi material, namun ia ingin menjadi berkat bagi sesama dengan membantu orang di sekitar melalui kerjasama bisnis.
Kesejahteraan waktu bekerja adalah hal yang tidak kalah penting bagi Farica. Waktu bekerja Berry Shop berakhir pukul empat sore, agar karyawan bisa pulang lebih awal dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. “Menurut saya, seorang perempuan tidak harus memilih antara menjadi ibu atau sukses berkarir, perempuan bisa sukses menjalani keduanya. Oleh karena itu, saya ingin memberikan kesempatan yang sama bagi para perempuan untuk bisa bekerja dan berpenghasilan,” ungkapnya.
Lewat langkah-langkah pemberdayaan ini, Farica berharap para karyawan Berry Baby bisa semakin percaya diri untuk berkembang, maju, dan mandiri. Ia sangat tekun membesarkan Berry Baby, karena ia tahu, toko ini bukan hanya sekedar sarana mencari profit. Lebih dari itu, Berry Baby menjadi wujud dari semangat perempuan untuk saling mendukung.
Teladani Jack Ma, siap menghadapi segala perubahan
Sebagai salah satu seller Lazada berprestasi dan aktif di Lazada Club, Farica berkesempatan untuk mengunjungi kantor pusat Alibaba di Hangzhou, Tiongkok pada bulan Oktober 2019 lalu. Di sana, ia mendapatkan prinsip hidup dan bisnis yang sangat berkesan, yaitu: “embrace change”. “Menurut Jack Ma, perubahan dalam hidup maupun bisnis pasti akan selalu ada. Jika kita ingin memajukan bisnis, maka kita harus menghadapi perubahan ini dengan selalu menganalisa, bermanuver, dan beradaptasi dengan sigap,” ungkap Farica.
Prinsip inilah yang terus ia terapkan, bahkan ketika tantangan Covid-19 muncul. Menyadari bahwa semua orang harus tinggal di rumah untuk mengurangi paparan virus, Farica pun cepat beradaptasi dengan mempersiapkan stok kebutuhan bayi sehari-hari, seperti makanan, susu, ataupun popok. Dengan begitu, para ibu bisa berbelanja online melalui Lazada, dibandingkan harus pergi ke toko atau supermarket.
Karena Covid-19 pulalah, rencana Farica untuk melakukan ekspansi dan renovasi toko Berry Baby terpaksa harus tertunda. Ia bahkan harus menutup toko offline dan mengalihkan pesanan barang dari supplier ke rumah pribadi. Namun, apapun hambatannya, Farica mengaku akan tetap tekun dan fokus untuk mencari solusi yang tepat, alih-alih mengeluh dan mengasihani diri sendiri.
“Harus tetap semangat dan jangan pernah takut untuk berubah, seperti kata Jack Ma,” pungkasnya.
Bagikan
Link Telah Disalin