Joe Tsai: Cloud Computing Ubah Olimpiade Musim Dingin Jadi Lebih Inklusif
Joe Tsai, Executive Vice Chairman of Alibaba Group, pada diskusi panel B20 Indonesia 2022
Seminggu jelang Olimpiade Musim Dingin, Joe Tsai, Executive Vice Chairman of Alibaba Group, menjelaskan bahwa cloud computing tengah mengubah acara olahraga terbesar di dunia menjadi lebih inklusif.
Meskipun pandemi Covid-19 membuat para penggemar tidak dapat hadir secara langsung, koneksi digital mampu menghubungkan sekitar tiga perempat dari seluruh penduduk dunia menyaksikan perhelatan akbar olimpiade secara virtual.
“Tidak ada yang lebih inklusif dari penyelenggaraan Olimpiade,” kata Joe Tsai pada 27 Januari di acara virtual B20 Indonesia 2022, bagian dari diskusi jelang KTT G20 yang akan berlangsung di Bali akhir tahun ini. Alibaba sendiri merupakan penyedia infrastruktur cloud untuk Olimpiade.
Menyiapkan Panggung Bermain
Di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, yang berlangsung dari 4 hingga 20 Februari nanti, para atlet dari semua negara akan berkumpul. Di balik layar, para tim ofisial dapat berkolaborasi dan berkoordinasi dengan lebih efektif. Apabila sebelumnya, para broadcaster membutuhkan truk untuk membawa peralatan penyiaran dan tim produksi konten, kini berkat teknologi cloud, para broadcaster dapat memangkas biaya dan menyiarkan aktivitas para atlet Olimpiade dari negara asal mereka.
“Inilah yang kami sebut mendemokratisasi proses broadcasting,” kata Joe Tsai. Kini, baik tim broadcast besar maupun kecil dengan berbagai sumber daya dapat melakukan produksi dari jarak jauh.
Alibaba Cloud, unit bisnis cloud computing dari Alibaba Group bekerja sama dengan Layanan Broadcasting Olimpiade memungkinkan pemegang hak siar – yakni seluruh Stasiun TV – untuk mengakses cloud dengan latensi yang lebih rendah dan layanan keamanan yang lebih ditingkatkan.
Alibaba Cloud juga memungkinkan atlet untuk merekam latihan atau kompetisi mereka dalam bentuk 3 Dimensi. Kombinasi dunia fisik dan virtual yang terjalin mulus ini mengartikan para penggemar dapat merasakan momen kompetisi Beijing 2022 dari berbagai sudut sembari duduk di rumah. Di sisi lain, para atlet juga dapat menggunakan rekaman tersebut sebagai bahan analisis untuk lebih meningkatkan performanya.
“Hal tersebut membuat Olimpiade jauh, jauh lebih inklusif,” kata Joe Tsai.
Inovasi di Indonesia
Alibaba Cloud menggunakan infrastruktur yang sama untuk mendorong pertumbuhan Indonesia hingga lingkup UKM sekalipun. Di Indonesia, Alibaba Cloud telah hadir sejak 2016, dengan tiga data center dan satu scrubbing center.
“Baik bisnis besar maupun kecil, siapapun dapat memanfaatkan infrastruktur internet untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Joe Tsai.
Joe Tsai melakukan pemaparan pada diskusi panel yang sama dengan Andre Soelistyo, CEO GoTo Group, perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi paling tinggi di Indonesia yang juga memanfaatkan layanan internet untuk berkembang dengan pesat dan menggunakan layanan Alibaba Cloud.
Menurut survei yang dilakukan perusahaan tahun lalu, sekitar 77% perusahaan di Indonesia menggunakan solusi TI berbasis cloud, dan 83% meyakini bahwa teknologi cloud dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan bisnis selama pandemi.
Sebelumnya, Alibaba juga turut mengambil bagian pada Program Kartu Prakerja, yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan kompetensi digital pekerja Indonesia yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Hingga saat ini, Alibaba telah membekali 7,9 juta orang di Indonesia dengan lebih dari 1.700 modul pelatihan.
Alibaba juga bermitra dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam mendukung program Digital Talent Scholarship.
“Kami berharap dapat terus membuat layanan internet semakin inklusif dan mendorong pertumbuhan lewat digitalisasi,” tutup Joe Tsai.
AlibabaNews Bahasa Indonesia adalah portal informasi resmi dari Alibaba Group yang menyediakan berita terbaru terkait ekosistem alibaba di Indonesia dan secara global. Dapatkan informasi terbaru langsung di e-mail Anda dengan berlangganan newsletter kami di laman utama.
Bagikan
Link Telah Disalin