Alibaba Rilis Laporan Perlindungan HAKI 2019
Upaya-upaya perlidungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dilakukan Alibaba Group terus menunjukkan keberhasilan, demikian laporan yang baru saja dirilis perusahaan.
Laporan ini juga menyebutkan bahwa kombinasi dari makin canggihya teknologi dan eratnya kerja sama dengan merek-merek serta pemangku kepentingan mendorong pencapaian dan hasil di sejumlah bidang utama yaitu pengawasan dan penonaktifan secara proaktif; penonaktifan SKU berdasarkan laporan pemilik HAKI dan juga penegakkan hukum secara offline.
Menurut laporan ini, sejumlah hasil dari semakin kuatnya dampak program-program perlindungan HAKI Alibaba Group di tahun 2019, antara lain:
- 96% SKU dinonaktifkan sebelum terjadi transaksi penjualan.
- 96% permintaan penonaktifan dilaporkan melalui Platform Perlindungan HAKI (IPP Platform/Intellectual Property Protection Platform) milik online Alibaba diproses dalam waktu 24 jam.
- 20% peningkatan jumlah pengguna yang terdaftar di IPP Platform dari tahun ke tahun.
- 57% penurunan jumlah SKU yang dinonaktifkan dari tahun ke tahun, sebagai respon atas laporan dugaan pemalsuan. Hal ini menunjukkan meningkatnya efektivitas teknologi perlindungan HAKI yang dimiliki Alibaba.
- 1.045 kasus terkait HAKI dilaporkan Alibaba ke penegak hukum yang berujung pada ditangkapnya 4.125 tersangka pelaku kejahatan dan penutupan 2.029 fasilitas yang terlibat dalam produksi dan distribusi produk-produk yang melanggar HAKI. Hal ini merupakan peningikatan signifikan dari tahyn sebelumnya, dan menunjukkan efektivitas kolaborasi offline dengan pemilik HAKI dan penegak hukum.
Keanggotaan di Alibaba Anti-Counterfeiting Alliance (AACA), yang merupakan forum bagi para pemilik dan para pemangku kepentingan HAKI untuk berbagi keahlian industri dan teknis untuk memberantas pelanggaran HAKI, bertambah menjadi 170 pemilik HAKIyang merepresentasikan lebih dari 500 merek dari seluruh dunia pada akhir 2019, naik signifikan dari 30 anggota pada peluncurannya di Januari 2017. Michael Kors, Tommy Hilfiger, Fossil, Siemens, Dyson, Kohler dan Coach adalah beberapa pemilik merek yang bergabung di tahun 2019. Di antara 170 pemilik hak ini, 31% di antaranya berasal dari Eropa, sementara pemilik hak dari Amerika, Tiongkok dan Asia Pasifik masing-masing 30%, 25% dan 14%.
Inisiatif-inisiatif utama
Dalam laporan tahunan perlindungan HAKI yang dirilisnya, Alibaba juga menyebutkan berbagai dampak positif dari sejumlah inisiatif utama yang dilakukannya untuk perlindungan HAKI:
- Proses pemberitahuan dan penonaktifan yang ringkas: IPP Platform milik Alibaba yang memungkinkan para pemilik merek untuk mengajukan laporan untuk melindungi HAKI-nya, terus menjadi pusat bagi para pemilik HAKI untuk memonitor proses pelaporan dan tanggapan yang dikirimkan para penjual. Dengan interface yang lebih ramah pengguna dan proses pelacakan status pelaporan, jumlah kengotaan platform tumbuh 20% pada tahun 2019. Selain itu, Alibaba meluncurkan pusat bantuan khusus HAKI dalam meningkatkan pengalaman pengguna, khususnya bagi UMKM dari wilayah serta negara luar Tiongkok. Pusat bantuan ini telah melayani ribuan UMKM di tahun 2019.
- Pengawasan proaktif menggunakan teknologi canggih: Di tahun 2019, Alibaba memperkenalkan IPR Protection Technology Brain, teknologi terobosan terbaru (proprietary) dan dipatenkan, seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, dan block chain, untuk meningkatkan pengawasan proaktif terhadap berbagai aktivitas yang diduga melanggar HAKI di seluruh platformnya. Di bulan Desember 2019, Alibaba juga meluncurkan saluran bagi konsumen Tiongkok untuk melaporkan toko-toko fisik yang diduga terlibat dalam aktivitas pemalsuan. Pembajakan, atau jenis-jenis pelanggaran lainnya seperti para peritel yang menjual versi yang mirip dari produk merek-merek tertentu. Menggunakan kemampuan analitik yang canggih dari IPR Protection Technology Brain, platform ini dapat menghubungkan laporan-laporan konsumen ini dan membagikan informasinya kepada pemilik hak terkait dan penegak hukum untuk ditindaklanjuti dengan penyidikan kriminal atau perdata.
- Memperkuat kerja sama dengan penegak hukum: Di tahun 2019, Alibaba terus memperkuat inisiatif penyelidikan offlinenya, bekerja sama dengan 439 tim penegak hukum dari 31 propinsi di Tiongkok dan memberikan 1.045 laporan terkait HAKI. Hal ini berkontribusi pada penahanan 4.125 tersangka pelaku kejahatan dan penutupan 2.029 fasilitas yang terlibat dalam produksi dan distribusi produk-produk yang melanggar hukum. Total nilai kasus yang diproses ini diperkirakan RMB 8,4 miliar (US$1,2 miliar).
Pengakuan Dunia
Berbagai inisiatif Alibaba Group dalam melindungi HAKI mendapatkan pengakuan dari pemangku kepentingan HAKI di tingkat global. Pada bulan Mei 2019, World Trademark Review (WTR) menobatkan Alibaba Group sebagai Asia Pacific Team of the Year untuk upayanya dalam perlindungan HAKI, menjadikan Alibaba sebagai satu-satunya perusahaan Tiongkok dalam sejarah WTR yang mendapat penghargaan tersebut. Matthew Bassiur, vice president dan head of global intellectual-property enforcement Alibaba Group, juga memenangkan penghargaan Luxury Law Innovator in IP Rights and Technology dari Luxury Law Summit di London bulan April 2019.
Apresiasi dari Pihak Ketiga atas Upaya Alibaba dalam Perlindungan HAKI
“Alibaba telah menunjukkan komitmennya pada perlindungan HAKI. Kami sangat mengapresiasi kerja sama erat yang terjalin selama ini.” – Rick Helfenbein, President and CEO, American Apparel & Footwear Association (AAFA)
“Selama tiga tahun terakhir, Alibaba telah beranjak dari pihak yang menerima kritikan terkait HAKI menjadi institusi yang diakui sebagai pemimpin dan inovator dalam perlindungan HAKI.” – Fred Mostert, President, Luxury Law Alliance
“Alibaba telah secara signifikan meningkatkan program perlindungan HAKI ke tahap dimana kami dan banyak pemangku kepentingan lainnya dapat mengatakan bahwa Alibaba memiliki program-program perlindungan HAKI ber standar tinggi di industri e-commerce.” – Bob Barchiesi, President, International Anti-Counterfeiting Coalition (IACC)
“Tim Alibaba memiliki pendekatan proaktif dan sangat kooperatif dalam perlindungan HAKI. Alibaba telah menunjukkan komitmen nyatanya dalam melindungi para pemilik HAKI – apapun skala bisnisnya – termasuk UMKM.” – José Antonio Moreno – Director General, ANDEMA
“… Kebijakan dan program-program anti-pemalsuan yang dimiliki Alibaba telah secara signifikan lebih efektif dibandingkan para pelaku usaha lain di Amerika Serikat. Mereka memiliki kerja sama yang erat dengan para pemilik HAKI yang mengajukan laporan dan menggunakan teknologi canggih untuk memindai dan mendeteksi pemalsuan. Saya merasa terkejut akan betapa jauh tertinggalnya para platform e-commerce di Amerika Serikat di bidang ini.” – Senator Doug Collins, Anggota Senior, Komite Judisial, DPR Amerika Serikat.
“Kami sangat menghargai kolaborasi yang erat kami dengan lembaga pemerintah di Tiongkok dan juga mitra e-commerce kami, Alibaba, dalam perlindungan HAKI…” – Ros Lynch, Director, Copyright and IP Enforcement, UK Intellectual Property Office
“Kemitraan dan keahlian Alibaba dalam pengembangan bisnis disertai dengan komitmen kuat dan upaya yang terencana baik dalam melindungi HAKI.” – Tim Pfeiffer, Senior Vice President, Entertainment One (perusahaan induk merek Peppa Pig)
Laporan Perlindungan HAKI saat ini tersedia dalam bahasa Mandarin dan akan tersedia dalam bahasa Inggris dalam waktu dekat.
Bagikan
Link Telah Disalin