CMO Alibaba Group: Brand Ramah Lingkungan Lirik Peluang Emas Seiring Meningkatnya Tren Keberlanjutan di Tiongkok

 

Seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan perubahan iklim, konsumen Tiongkok menjelajahi marketplace untuk mendapatkan produk-produk yang ramah lingkungan. Tren ini dinilai menjadi sebuah peluang bagi para brand ramah lingkungan untuk memasarkan produk-produk mereka.

“Kami melihat adanya peluang bisnis yang akan menciptakan masa depan lebih berkelanjutan, bersama dengan para seller dan brand kami,” ujar Chief Marketing Officer Alibaba Group, Chris Tung, dalam webinar terbaru.

Bahkan, ketika pandemi virus Covid-19 menunjukkan penurunan, pasar untuk produk ramah lingkungan terus berkembang di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Survei dari firma konsultan PWC menemukan bahwa sebanyak 72% konsumen di Tiongkok lebih tertarik membeli produk dari brand yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sedangkan dalam skala global, hanya sebanyak 54% konsumen secara total yang memilih demikian.

Namun, konsumen masih kesulitan menguraikan daftar bahan yang beracun atau menganalisa rantai pasokan yang menyumbang emisi karbon.

“Edukasi memiliki peran penting,” ungkap Chris Tung dalam webinar yang diselenggarakan oleh firma riset Coresight. Lanjut Chris, “Tanpa adanya edukasi, konsumen akan kesulitan merangkul konsep hidup keberlanjutan”.

Untuk itu, Alibaba Group berupaya untuk menjembatani celah ini melalui berbagai inovasi yang bersifat edukatif. Pada awal April 2022,, platform e-commerce B2C milik Alibaba Group yakni Tmall, meluncurkan ‘label produk ramah lingkungan’ yang dapat membantu konsumen mengetahui dampak perbelanjaan mereka terhadap lingkungan. Label ini diharapkan dapat memudahkan konsumen untuk mengidentifikasi dan memilih yang lebih ramah lingkungan.

Pada halaman tampilan produk, label ini akan menunjukkan perbandingan emisi karbon yang dapat dikurangi jika memilih produk hemat energi dibandingkan dengan produk biasa. Sejauh ini, ada lebih dari 300.000 produk elektronik dari ribuan seller yang sudah mendapatkan label tersebut. Tmall berencana akan membuat label untuk kategori produk lain.

Produk elektronik dengan label produk ramah lingkungan di Tmall

Produk elektronik dengan label produk ramah lingkungan di Tmall

Bulan ini, Ele.me meluncurkan sistem poin berdasarkan perilaku konsumsi karbon pengguna. Langkah ini dilakukan untuk mengajak konsumen menerapkangaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Pengguna akan mendapat poin jika melakukan kegiatan ramah lingkungan seperti tidak menggunakan peralatan makan plastik dan menggunakan piring kecil saat melakukan pemesanan.

Namun, tentu saja hal itu belum cukup. Guna mengajak konsumen untuk mengubah pola hidup menjadi lebih hijau, Chris Tung memberikan contoh brand alas kaki berkelanjutan asal San Francisco yakni Rothy’s. Brand ini sering melakukan livestreaming untuk menjelaskan dan berdialog dengan konsumen mengenai pola hidup hijau.

“Marketplace harus berkomunikasi dengan konsumen tentang dampak lingkungan saat ini,” usul Chris Tung.

Di ekosistem Alibaba, konsep green shopping menjadi fitur interaktif dengan berbagai hadiah. Para konsumen yang membeli produk ramah lingkungan akan mendapat poin energi di Ant Forest milik Alipay. Nantinya, poin tersebut akan diubah menjadi pohon yang ditanam di daerah kering di Tiongkok.

Cabang logistik Alibaba, Cainiao, juga telah mengembangkan sistem bagi para individu untuk mengukur jejak karbon dari pesanan mereka. Konsumen dapat mencari “daur ulang paket pengiriman” di aplikasi untukt melihat berapa banyak paket ramah lingkungan yang mereka terima dan berapa banyak kotak kardus daur ulang yang bisa mereka kirim melalui Cainiao Post.

Semua fitur yang diluncurkan tahun lalu dan awal tahun ini akan dipamerkan pada bulan Juni di 6.18 Mid-Year Shopping Festival Alibaba. Acara yang tahun lalu berlangsung dari 24 Mei hingga 20 Juni ini, akan menampilkan ratusan ribu pedagang yang menghadirkan berbagai penawaran menarik  kepada lebih dari 1 miliar pengguna aktif tahunan Alibaba di seluruh dunia.

Chris Tung berjanji pada peserta webinar bahwa acara tahun ini akan lebih ramah lingkungan dibanding sebelumnya. “Kami akan menyoroti lebih banyak produk ramah lingkungan dan memberikan banyak hal lain bagi konsumen kami,” ungkapnya.

Melalui sebuah laporan, Global Sustainable Investment Alliance mengungkapkan bahwa investasi berkelanjutan telah membengkak menjadi USD35,3 triliun secara global. Angka ini lebih dari sepertiga dari total aset di lima pasar terbesar dunia.

“Pengguna, mitra, dan investor kami juga telah memahami bahwa kami akan menciptakan nilai yang lebih besar bagi semua pemangku kepentingan. Menjadi lebih hijau merupakan peluang bisnis yang signifikan bagi para brand,” jelas Chris Tung.


AlibabaNews Bahasa Indonesia adalah portal informasi resmi dari Alibaba Group yang menyediakan berita terbaru terkait ekosistem alibaba di Indonesia dan secara global. Dapatkan informasi terbaru langsung di e-mail Anda dengan berlangganan newsletter kami di laman utama.

Cainiao Chris Tung CMO Alibaba ESG karbon netralitas keberlanjutan pengurangan karbon tmall