Pebisnis di Tiongkok Andalkan Livestreaming untuk Bangkit Di tengah Outbreak Covid-19

Taobao Live, platform livestreaming milik Alibaba Group, melaporkan peningkatan signifikan aktivitas livestreaming oleh para brand dan merchant selama sebulan terakhir, yang dipicu kembali beroperasinya operasional bisnis secara bertahap dan upaya mereka mencari cara baru untuk menjangkau para konsumen di tengah outbreak Covid-19.

Pada awal Februari, dilansir dari laporan Taoao Live, sesi-sesi livestream di platform ini meningkat 110% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong kenaikan jumlah pebisnis yang menggunakan online tool untuk mempertahankan angka penjualan dan engagement dengan para konsumen, selagi toko-toko fisik mereka terpaksa tidak beroperasi sementara dan jutaan penduduk berada di rumah masing-masing untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Fasilitas publik, toko-toko ritel, perkantoran, dan sekolah-sekolah di seluruh Tiongkok saat ini menerapkan prinsip kehati-hatian untuk memulai kembali akivitas setelah lama menutup aktivitas fisik mereka. Tapi ketakutan akan virus tetap ada – walau terjadi penurunan jumlah kasus terinfeksi Covid-19 – dan lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan aktivitas ekonomi dan produksi ke kondisi normal.

Berinovasi Di kala Krisis

Bagi para pebisnisbaik brand maupun merchant – di berbagai industri, livestreaming telah menjadi online tool penting untuk mengatasi penurunan bisnis di toko ritel fisik, serta untuk mendorong kreativitas dalam pemasaran dan pengembangan cara-cara engagement konsumen. Bulan ini, para pengguna Taobao Live bisa menyaksikan chef serta juru masak menyiarkan tutorial di dapur-dapur restoran mereka, para agen real estate memberikan tur online ke rumah-rumah atau apartemen-apartemen, para selebriti dan penyanyi menggelar konser online dari rumah mereka, para petani di pedesaan mempromosikan aneka buah dan sayur hasil panen bahkan dealer kendaraan memamerkan interior mobil-mobil mewah lewat tayangan livestreaming.

“Kami ingin memudahkan para klien dari berbagai sektor untuk memanfaatkan livestreaming dan membantu mereka segera kembali beroperasi,”ujar Yuan Yuan, Head of Content Operations Taobao Live.

Taobao Live membentuk tim kerja yang bekerja sama erat dengan unit-unit usaha Alibaba Group lainnya, seperti DingTalk, Tmall, Taobao dan Juhuasuan, untuk terkoneksi dengan lebih banyak merchant – menghilangkan berbagai hambatan yang mereka alami untuk membuka akun, serta menyediakan pelatihan dan berbagai tool pemasaran.

“Upaya kami ternyata tidak sekedar membantu para brand dan merchant, karena ternyata banyak yang menemukan talenta serta berbagai potensi baru lewat livestreaming,” tambah Yuan. “Sungguh mengagumkan melihat betapa cepatnya para mitra brand beradaptasi dan mengambil keputusan. Kemampuan manajemen mereka membantu mentransformasi sebuah krisis menjadi sebuah kesempatan.”

 

Brand otomotif seperti BMW memanfaatkan livestreaming untuk memperkenalkan model-model, interior dan pengalaman test drive

 

Brand Menggunakan Livestreaming

Brand kosmetik berbasis di Shanghai, Forest Cabin, sementara menutup setengah dari 337 tokonya di seluruh Tiongkok akibat outbreak ini. Toko-toko yang tetap beroperasi menemukan pembeli baru. Dalam sebuah interview pada 31 Januari, pendiri Forest Cabin, Sun Laichun, mengatakan penjualannya turun 90% selama liburan Imlek yang biasanya menjadi puncak belanja di Tiongkok. Jika kondisi terus berlanjut, ia memperkirakan kerugian hingga RMB30 juta ($4,26 juta) per bulan and diperkirakan bangkrut dalam dua bulan. Namun perusahaannya mengeksekusi strategi baru yang berbasis pada livestreaming, dan hanya dalam 15 hari, penjualan Forest Cabin naik 45% melampaui penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya.

Forest Cabin melatih lebih dari 1.600 pramuniaga bagaimana menggelar sesi livestream di Taobao Live dan hasilnya langsung terlihat, jumlah member baru program loyalitas mereka 3.000 orang per hari, naik dari rata-rata 800 hingga 1.000 orang per hari. Sun pun bergabung dan menjadi presenter sesi livestreaming dua jam di Hari Kasih Sayang yang disaksikan 60.000 penonton. Di akhir sesi itu, ia telah menjual hampir 400.000 botol minyak pelembab dari bunga Tsubaki dengan total nilai penjualan mencapai RMB400.000.

Sebelumnya, penjualan online berkontribusi 25% dari total penjualan Forest Cabin, kini naik signifikan menjadi 90%. “Hasilnya benar-benar di luar bayangan kami,” ujar Sun.

Bagi sejumlah brand, livestreaming bukanlah tool pemasaran yang berdiri sendiri namun dapat digunakan secara strategis bersama online tool lainnya untuk mendorong penjualan terutama untuk produk-produk baru. Pada 13 Februari, brand teknologi Xiaomi menggunakan Taobao Live, serta sejumlah saluran livestream lainnya, untuk meluncurkan ponsel pintar andalan terbarunya, Mi 10, dari kantor pusatnya di Beijing. Produk ini secara resmi dijual keesokan harinya di Super Brand Day Xiaomi, yang menggunakan seluruh sumber daya di ekosistem Alibaba untuk menciptakan versi mini dari promosi akbar brand pada 11.11 Shopping Festival, yang menghasilkan lebih dari RMB300 juta nilai penjualan untuk brand tersebut.

Brand sportswear terkemuka Adidas juga menggelar debut online eksklusif untuk Superstar, sneaker limited-edition pada Super Brand Day Adidas pekan lalu. Tayangan “See Now, Buy Now, yang memungkinkan para konsumen melakukan pembelian secara real-time dari ponsel mereka, berhasil menggaet 2,23 juta penonton dan menghasilkan penjualan senilai lebih dari RMB200 juta dalam 10 jam. Format ini menjadi sangat populer dan sejumlah brand terjadwalkan melakukan pelucuran produk barunya melalui Taobao Live hingga April ini.

Restoran Berinovasi di Masa Krisis

Penyebaran virus ini juga menimbulkan dampak besar bagi bisnis restoran. Tahun lalu, pendapatan selama liburan Imlek berkontribusi 15% dari total pendapatan industri F&B di Tiongkok, yaitu RMB4,67 triliun, menurut laporan yang dirilis China Cuisine Association (CCA) awal bulan ini. Survey mereka menemukan bahwa sekitar 73% perusahaan memilih untuk menutup semua gerai fisik mereka akibat outbreak virus ini. CCA juga memperkirakan 94% reservasi restoran sebelum Imlek dibatalkan para konsumen – banyak yang membatalkan acara reuni keluarga dan temu fisik untuk menghindari kontak langsung selama outbreak.

Jaringan restoran berbasis Beijing Meizhou Dongpo, sebagai contoh, membatalkan 11.144 reservasi meja di lebih dari 100 cabangnya selama periode 21-30 Januari dan mengalami kerugian RMB17 juta di periode liburan Imlek.

Dengan mandeknya bisnis offlinenya, Meizhou Dongpo mulai memanfaatkan staf di restoran-restorannya untuk terkoneksi dengan konsumennya dan mendorong penjualan di toko onlinenya. Para chefnya tampil di tayangan livestreaming untuk memberikan tutorial bagaimana membuat masakan tradisional seperti bola-bola ketan untuk menyambut Festival Lentera. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk berbagi keterampilan dan menerima umpan balik secara langsung misalnya tentang menu-menu populer. Sesi-sesi livestream ini mengarahkan para konsumen ke produk-produk di flagship store Meizhou Dongpo di Tmall seperti braised pork belly, menciptakan sumber pendapatan baru bagi perusahaan.

Seorang dosen memberikan pelatihan secara livestreaming di Taobao University

Membuka Kesempatan-kesempatan Baru

Para pebisnis juga menggunakan momen ini untuk melatih para karyawan dan membangun kemitraan terkait livestreaming. Peritel furniture dan perlengkapan rumah terbesar kedua di Tiongkok, Easyhome, mengatakan bahwa staf dari 232 tokonya di seluruh Tiongkok menyiarkan 4.810 sesi livestreaming pekan lalu dengan total penonton 3,58 juta orang. Sementara itu, Intime department store berkolaborasi dengan mitra brand Estée Lauder, Lancôme, Kiehl’sVans dan Baodao Optical untuk mendorong para staf melakukan sesi livestream dari rumah masing-masing.

Pabrik-pabrik dan pasar-pasar tradisional yang aktivitasnya mandek, seperti pasar grosir terkenal di kota Yiwu, juga menggunakan tool livestreaming untuk mendorong bisnis. Taobao menyatakan akan menyelenggarakan pasar online pada 27 Februari untuk semua pemilik bisnis fisik, termasuk 3.000 pedagang di Yiwu yang telah terdaftar di Taobao Live.

Untuk membantu

lebih banyak UKM belajar bagaimana menggunakan livestreaming untuk bisnis, Taobao University, platform edukasi Alibaba untuk para operator e-commerce, juga menayangkan kursus online pada 25 Februari, membahas berbagai topik mulai dari bagaimana menambah juml

ah follower, merencanakan kampanye hingga teknik-teknik menjadi presenter livestreaming. Brand seperti Volkswagen, Nike dan Mars juga menyelenggarakan sesi-sesi training melalui Taobao University untuk membantu para karyawan bisa memanfaatkan platform livestreaming dengan optimal.

Taobao Live mengatakan bahwa mereka kini berkolaborasi dengan lebih banyak industri untuk membawa pengalaman dan produk offline ke online. Di antaranya adalah agen-agen perjalanan wisatapagelaran busana dan museum, seperti Museum Nasional Tiongkok, Museum Suzhou Museum dan Museum Dunhuang.

“Masa depan jual-beli akan semakin dinamis, interaktif dan didorong oleh umpan balik real-time. Livestreaming memberikan sedikit gambaran ke masa depan dan berbagai kemungkinan baru tersebut,” tutup Yuan.

brand Coronavirus COVID-19 livestreaming virus corona