Taobao Live: Belanja Online dengan Cara Menyenangkan

taobao-live-streaming

Jika pernah terlintas di pikiran mengenai apa itu Taobao Live, maka hal yang paling umum adalah dengan mengaitkannya dengan konsep siaran langsung jualan di TV. Biasanya, pembawa acara akan melakukan demonstrasi atau review produk-produk tertentu secara live di depan kamera, entah itu peralatan masak, mesin fitness, ataupun gadget terbaru. Tujuannya bukan hanya menarik pembeli, namun yang lebih penting, program ini dimaksudkan untuk menginformasikan dan menunjukkan langsung spesifikasi produk kepada calon pembeli.

Konsep inilah yang diusung Taobao Live, platform livestreaming Alibaba Group, yang bertujuan untuk membantu pertokoan tradisional menawarkan pengalaman belanja yang lebih menarik. Tahun ini, platform livestreaming ini berencana untuk membantu lebih dari 200.000 toko offline dan 100 marketplace untuk berjualan menggunakan fitur livestreaming. Salah satu pemain besar yang telah melakukannya adalah pasar tradisional di kota Yiwu, Tiongkok. 

Menurut data terakhir dari Taobao Live, nilai Gross Merchandise Value (GMV) yang dihasilkan platform ini tumbuh 150% setiap tahunnya, selama tiga tahun berturut-turut. Pada akhir tahun 2019, konsumen Taobao Live rata-rata menghabiskan 350.000 jam per hari untuk menonton tayangan livestreaming dalam platform. Selain itu, jumlah pendaftar livestreaming meningkat hampir dua kali lipat secara year-on-year di tahun yang sama. 

Penggunaan platform video online terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama oleh brand dan pedagang yang terdampak pandemi, termasuk operator pusat perbelanjaan Intime dan ritel furnitur Easyhome. Mereka merupakan contoh brand-brand besar yang mengalihkan promosi ke bentuk livestreaming agar bisa terus beroperasi.

“Krisis yang terjadi sekarang adalah peringatan keras bagi para pedagang. Banyak diantara mereka yang harus mempercepat transformasi digital, agar bisnis mereka selalu dinamis dan kuat menghadapi guncangan,” kata Yu Feng, Senior Director of E-commerce Content di Taobao. 

Taobao-live-yu-feng

Ketika operasional pertokoan terhenti selama pandemi Covid-19, Taobao Live menjadi penyelamat bagi pelaku bisnis agar bisa menjangkau basis konsumen mereka. Apalagi, platform Taobao Live tersedia di website e-commerce Alibaba, yang pengguna aktif bulanan nya mencapai 800 juta orang. Maka, semakin banyak audiens yang bisa dijangkau dengan Taobao Live. 

Pada bulan Februari 2020, Taobao Live telah menghapus semua biaya layanan agar semua toko offline bisa bergabung ke dalam platform. Hasilnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah penjual yang mengandalkan Taobao Live meroket hingga 719% dibandingkan bulan sebelumnya.

Yu mengatakan, konsumen kini bisa menemukan lebih banyak pilihan produk di acara livestream Taobao Live. Pada akhir tahun 2019, jumlah produk yang ditawarkan dalam platform ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2018. Beberapa produk yang penjualannya tumbuh paling cepat justru berasal dari sektor-sektor yang biasanya dijual offline, misalnya mobil, peralatan rumah berukuran besar, dan buku. 

taobao-live-alibaba

Brand otomotif semakin menggencarkan aksinya di platform Taobao Live dengan cara menayangkan langsung ulasan mobil baru di showroom. Taobao Live menyatakan telah menayangkan lebih dari 15.000 sesi livestreaming yang berhubungan dengan mobil. Pada tanggal 21 Maret 2020, dalam sebuah acara livestreaming besar-besaran, ada lebih dari 10.000 dealer dan 40 pabrikan mobil, seperti Maserati, Audi, dan Volvo, yang menawarkan diskon hingga 40% untuk pembelian online. 

Dari Pramuniaga Jadi Influencer

Pada bulan Maret 2020, brand sepatu terkenal di Tiongkok, Red Dragonfly, mengandalkan Taobao Live untuk mengalihkan operasionalnya ke ranah online. Sebagai informasi, Red Dragonfly sebelumnya telah menutup hampir 4.000 toko offline akibat pandemi Covid-19. Untuk mempersiapkan diri, perusahaan ini mengerahkan divisi New Retail internal untuk melatih semua karyawan tentang cara menjual produk online dan menggunakan tools kolaborasi digital seperti aplikasi DingTalk buatan Alibaba.

“Sebanyak 5 ribu karyawan pramuniaga kami harus tinggal di rumah, tapi kami harus tetap membayar biaya pabrik dan penyewaan tempat. Jumlah pengeluaran per bulan bisa mencapai Rp208 triliun (RMB100 juta). Kami sangat kesulitan saat itu. Jadi, kami harus mengerahkan semua karyawan kami untuk membantu operasional bisnis dan menggenjot penjualan. Tentunya ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan, terutama bagi perusahaan tradisional seperti kami.” Tutur Qian Fan selaku Vice Chairman dari Red Dragonfly.

dari-pramuniaga-aobao-live

Pada tanggal 8 Maret 2020, Red Dragonfly menayangkan sesi livestreaming yang dihadiri oleh founder-nya, yaitu Qian Jinbo. Sesi ini ditonton oleh 435.300 orang dan membantu meningkatkan penjualan toko hingga 114% secara year-on-year. Perusahaan ini juga mengerahkan 100 pramuniaga untuk melakukan sesi livestreaming dengan konsumen. Pengalaman ini menjadi contoh kesuksesan yang sangat berkesan. Karena itu, Red Dragonfly berencana untuk memobilisasi 1.000 toko offline-nya untuk melakukan livestreaming kembali pada bulan April 2020. 

Untuk mempermudah pelaku bisnis melakukan livestreaming, Taobao Live menetapkan strategi khusus di tahun 2020 untuk melatih lebih dari 10.000 pramuniaga toko agar bisa menjadi pembawa acara livestreaming yang efektif. 

Menjadi Motor Penggerak bagi Ekosistem 

Salah satu fokus Taobao Live tahun ini adalah memperkaya ekosistem platform dengan mengundang lebih banyak brand dan tenaga ahli dari berbagai industri. Beberapa bulan terakhir, pengguna Taobao Live mungkin sudah melihat bahwa sesi livestreaming banyak dipandu oleh agen perumahan, petani di desa, pemandu wisata, sampai kurator museum. 

Tahun lalu, Alibaba meluncurkan inisiatif livestreaming di kawasan pedesaan, khusus untuk mengajak para petani agar bisa menjual hasil produk pertanian dan mempromosikannya di kanal e-commerce mereka. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 50.000 livestreamer dari pedesaan yang telah terdaftar di Taobao Live. Platform ini juga telah mengadakan 1,2 juta sesi livestreaming terkait dengan produk-produk pertanian. 

Tidak lama setelah diluncurkan, Alibaba kemudian meningkatkan inisiatif ini dan mengumumkan rencana untuk melatih 200.000 petani agar bisa menjual produk melalui livestreaming. Diharapkan inisiatif ini bisa meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp31 triliun (RMB15 miliar). 

Image_Taobao-Live_Farmer

Kontribusi Taobao Live dalam meningkatkan penjualan bagi para petani sangat terasa di tengah pandemi. Pada bulan Februari 2020, Alibaba meluncurkan Program Dukungan Pedesaan, dimana petani yang terdampak pandemi bisa membuat akun gratis dan mendapatkan bantuan dalam rantai pasok distribusi. Taobao Live berhasil menjual produk-produk segar petani, mulai dari mangga, bunga segar, sampai nasi dan ikan. Total ada 54.000 ton produk yang terjual di 20 hari pertama, dan terus meningkat hingga lebih dari 150.000 ton. 

Taobao Live berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan yang lebih baik bagi para pembawa acara livestreaming. Misalnya, platform ini dilengkapi dengan fitur 5G dan augmented reality (AR). Ada pula tools analisa perilaku konsumen, agar pembawa acara livestreaming bisa menjalin interaksi yang lebih baik dengan para penontonnya. Pada akhir tahun 2020, Taobao Live bertujuan untuk membantu 100.000 pembawa acara agar bisa mendapatkan pemasukan bulanan minimal Rp200 juta (RMB10 ribu).

“Jadi di tahun 2020, kami akan terus membantu para pembawa acara livestreaming untuk berkembang, dan di saat yang sama kami akan terus memperkaya variasi ekosistem kami. Kami ingin agar para pembawa acara di Taobao Live bisa mulai membangun karir mereka sendiri,” kata Yu Feng. 

Alibaba new retail Taobao Live