Bagaimana Kupon Digital Mendorong Pemulihan Ekonomi di Tiongkok

Ada pendekatan baru di Tiongkok untuk menghidupkan perekonomian setempat, yaitu dengan menyebarkan kupon digital untuk mendorong konsumsi, mulai dari kebutuhan sehari-hari, hiburan hingga barang mewah.

Sejak berhasil melalui kondisi pandemi Covid-19 terburuk, pemerintah Tiongkok telah merilis insentif senilai RMB5,6 miliar ($788 juta) dalam bentuk kupon digital.

Penggunaan kupon dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan merupakan strategi populer yang digunakan para pengambil keputusan di berbagai belahan dunia. Berbeda dari bantuan langsung / dana stimulus tunai yang mendorong warga untuk menabung atau berinvestasi, kupon-kupon digital ini mendorong warga untuk berbelanja akan hal yang mereka anggap penting di dunia yang tidak lagi sama akibat Covid-19. Lebih dari satu dekade lalu, pemerintah kota Hangzhou merilis kupon fisik di seluruh kota untuk membalikkan kondisi keterpurukan dari krisis keuangan tahun 2008. Walau program ini menunjukkan bahwa kupon belanja bisa secara efektif menstimulasi belanja warga, kaum muda tidak mau mengantre lama untuk mendapatkannya, jadinya, kupon ini popular hanya di kalangan usia paruh baya dan manula.

Kali ini, banyak pemerintah lokal di Tiongkok yang kembali menggunakan kupon dalam menstimulasi ekonomi, namun dalam bentuk digital. Sebagai contoh, pemerintah Hangzhou meluncurkan inisiatif stimulus ekonomi di platform pembayaran digital milik Ant Group, yaitu Alipay, menawarkan penggunanya kupon-kupon belanja digital dengan basis first-come, first-served – siapa cepat, dia dapat. Mirip seperti lotere.

Di Alipay, tanggal dan waktu penerbitan kupon diumumkan beberapa hari sebelumnya, hal ini menyebabkan para keluarga dan teman menyetel alarm dan pengingat agar bisa lebih dahulu mendapatkan kupon-kupon digital ini. Skema lotere ini membantu meningkatkan minat, keseruan dan permintaan akan kupon-kupon ini, yang selanjutnya mendorong daya belanja.

Model kupon digital ini berjalan efektif di Tiongkok, yang merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi internet dan teknologinya tertinggi di dunia. Hal ini juga terbantu dengan kemampuan warga Tiongkok yang cukup akrab menggunakan teknologi seperti dompet digital – di tahun 2019, lebih dari 81% pengguna ponsel pintar di Tiongkok menggunakan aplikasi pembayaran digital.

Walau berbentuk digital, kupon-kupon ini bisa digunakan berbelanja di toko-toko offline, dan ada minimal jumlah pembelanjaan untuk menggunakan kupon-kupon tersebut. Jumlah minimum, serta nilai total kupon, biasanya sangat rendah untuk mendorong penggunaannya di gerak milik UMKM – sektor terbesar di perekonomian Tiongkok. Untuk mendorong sektor ini, kupon-kupon ini memiliki batas waktu tertentu, jadi orang harus menggunakannya di waktu tertentu, jika tidak ingin kehilangan kesempatan memanfaatkannya. Hal ini menghasilkan apa yang disebut para ekonom sebagai multiplier effect – jumlah proporsi kenaikan pendapatan dari suntikan konsumsi dari kupon-kupon digital ini. Di kota Zhengzhou, sebagai contoh, 75 juta kupon telah menghasilkan konsumsi belanja RMB550 juta.

Per 20 Mei, lebih dari 100 kota di seluruh Tiongkok telah menerbitkan kupon digital melalui Alipay, yang menunjukkan karakteristik rencana stimulus: cepat dan efisien – dan Tiongkok bisa melakukannya dengan skala demikian besar, saat diinginkan atau dibutuhkan. Warga tidak harus menunggu datangnya surat atau mengantre untuk mendapat kupon fisik, seperti program stimulus di negara-negara lain, mereka bisa membuka aplikasi Alipay untuk mendapatkan kupon-kupon tersebut, jika mereka bisa segera mendapatkannya.

Berkat fleksibilitas dan kemudahan implementasinya, kupon digital digunakan untuk menstimulasi pemulihan ekonomi di berbagai sektor publik dan privat. Selama liburan panjang Hari Buruh antara  1-5 Mei, berbagai platform Alibaba, termasuk Taobao, Fliggy dan Ele.me, menerbitkan kupon-kupon digital, mulai dari makanan untuk diantar ke rumah, perjalanan, dan menginap di hotel. Kupon-kupon ini juga akan menjadi bagian dari festival belanja tengah tahun Tmall, yang dikenal sebagai 6.18.

Di kalangan ahli ekonomi, berlangsung perdebatan tentang efektivitas antara subsidi kupon atau tunai. Banyak ahli yang percaya bahwa bantuan tunai akan memberikan dampak terkuat, sementara dengan terjadinya pandemic Covid-19, Tiongkok telah membuktikan hasil efektif secara real-time dan menunjukkan bagaimana fintech bisa memberi manfaat bagi kebijakan ekonomi.

Penulis: Daniel Rosenberg, manajer komunikasi internasional di Luohan Academy. Di akademi ini, ia memimpin komunikasi tentang dampak teknologi digital bagi perekonomian dan masyarakat.

Alipay Ant Group Bangkit dari Covid COVID-19 Louhan Academy