Jack Ma Foundation Donasi ke Lembaga Riset di Australia dan AS untuk Riset Pengembangan Vaksin dan Pengobatan Covid-19

Jack Ma Foundation, Senin ini (6/2) mendonasikan USD2,15 juta Peter Doherty Institute for Infection and Immunity di Australia untuk mempercepat pengembangan vaksin Covid-19 dan pekan lalu mendonasikan $2,15 juta ke para periset di Columbia University untuk  mengidentifikasi pengobatan antivirus dan antibodi untuk penanganan virus baru korona tersebut.

Donasi ini merupakan bagian dari komitmen Jack Ma Foundation untuk mendukung pengembangan vaksin dan berbagai inisiatif lainnya untuk menangani Covid-19, dengan ttal komitmen dana USD14,4 juta.

Jack Ma menyerukan seluruh institusi dan ilmuwan di dunia untuk saling bekerjasama dengan penuh keyakinan diri untuk mengalahkan outbreak yang saat ini berlangsung.

“Saya dan Jack Ma Foundation akan menggunakan seluruh kemampuan kami untuk memberi lebih banyak dukungan bagi pengembangan dan pertumbuhan ilmu sains medis,” ujar Jack Ma, pendiri Jack Ma Foundation.

Donasi untuk Pengembangan Vaksin

Didirikan bersama oleh University of Melbourne dan The Royal Melbourne Hospital, Peter Doherty Institute terkenal akan riset sains dan medisnya. Bulan Januari ini, para ilmuwannya menjadi pertama di dunia yang sukses mengembangkan kultur sel virus baru korona dalam laboratorium  di luar Tiongkok – sebuah pencapaian yang penting bagi dunia untuk membantu pemahaman dan diagnosa lebih baik tentang virus tersebut.

Dana dari Jack Ma Foundation akan digunakan untuk mengembangkan platform vaksin aktif, yang akan menstimulasi produksi antibodi pada tubuh yang sehat, serta platform pasif yag akan mentransfer antibodi kepada individu-individu yang tidak imun. Donasi ini akan digunakan juga untuk memastikan efikasi, keamanan dan kesiapan vaksin untuk percobaan pertama pada manusia

“Proses pengembangan sebuah vaksin sangat kompleks namun ikami di Peter Doherty Institute memiliki keahlian dan infrastruktur untuk melakukannya, dan sekarang, berkat Jack Ma Foundation, kami memiliki dukungan dana untuk mengakselerasi proyek yang sangat penting ini,” ujar Profesor Sharon Lewin, Direktur Peter Doherty Institute.

Dana untuk Pengembagan Obat Antivirus dan Antibodi

Empat tim periset di Columbia University akan berbagi total dana USD2,15 juta dari Jack Ma Foundation dalam upaya agresif mereka mengidetifikasi potensi obat antivirus dan antibodi untuk menangkal virus korona baru, 2019-nCoV. Sebagai bagian dari upaya ini, para ilmuwan tersebut akan berkolaborasi dengan periset akademis di Tiongkok yang sedang berupaya mengendalikan outbreak.

Tim-tim di Columbia University akan menggunakan pendekatan yang saling berbeda untuk mengembangkan obat atau antibodi yang mencegah perkembangan virus. Masing-masing pendekatan akan menggunakan pengetahuan dan keahlian para ilmuwan tersebut yang didapat saat mengembangkan terapi-terapi antiviral yang berhasil untuk menangani HIV dan hepatitis C.

David D. Ho, MD, pendiri dan direktur sains Aaron Diamond AIDS Research Center yang juga professor medis di Columbia University menjadi pempimpin seluruh upaya dari universitas ini. Tiga tim berlokasi di Vagelos College of Physicians and Surgeons, dan satu tim berlokasi di School of Engineering and Applied Sciences.

David Ho mengatakan bahwa para tim Columbia diharapkan dapat mengakselerasi proses sehingga setidaknya satu protease inhibitor, satu polymerase inhibitor, dan satu monoclonal antibody masuk fase percobaan klinis dalam waktu satu tahun.

“Kami sangat berterima kasih pada Jack Ma Foundation untuk kemitraan dan dukungan bagi para ilmuwan kami dalam upaya menjinakkan penularan virus yang telah menjadi ancaman global ini,” ujar David Ho.

corona COVID-19 Jack Ma korona