Mengenal Dilla Fadilla, Single Parent Jadi Seller Sukses Lazada

Barokah Boutique Syar'i dari Dilla Fadilla

Toko Barokah Boutique Syar’i di Lazada Indonesia

Tanggung jawab menjadi seorang Ibu tidaklah sedikit, mulai dari mengurus rumah tangga, keluarga, anak, pekerjaan, dan diri sendiri. Terlebih lagi menantang bagi perempuan pemilik bisnis yang dituntut untuk berhasil dalam mengurus dua dunia. Dalam rangka merayakan hari UKM Nasional, Alibaba Indonesia ingin mengangkat lebih banyak cerita-cerita perempuan yang tangguh, seperti Dilla Fadilla pemilik dari Barokah Boutique Syar’i.

Dilla Fadilla dalam Mengemban dua tanggung jawab penting

Dilla  pertama kali bergabung dengan Lazada sekitar lebih dari dua tahun yang lalu. Ia dikenal sebagai perintis Barokah Boutique Syari, toko produk fashion syari yang berpusat di kota Semarang. Tokonya dikenal menawarkan desain elegan yang orisinil, serta memiliki respon yang ramah dan cepat. Sampai saat ini, tokonya telah memiliki hampir 2.000 followers dan memiliki rating positif 93%. Semuanya Dilla bangun sendiri dari nol.

Di sisi lain, Dilla Fadilla juga dikenal sebagai Ibu yang tangguh dan kuat. Ia memiliki seorang putra tunggal yang berusia enam tahun. Sayangnya, ketika anaknya baru berusia empat bulan, suaminya mengalami serangan jantung dan meninggal. Dengan anak yang baru lahir, Dilla terpaksa mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga, single parent, dan perlu berpikir keras untuk mencari cara menghidupi keluarga dan anaknya 

Gigih dan cekatan dalam berbisnis

Dilla Fadilla_Barokah boutique syari

Produk Barokah Boutique Syari yang Siap Kirim

Awalnya sebelum bergabung menjadi seller Lazada, Dilla berjualan kerudung dari supplier Bandung. Hasil penjualannya digunakan untuk memulai sebuah kios kecil di kota Semarang menjual pakaian Muslim. “Setelah suami meninggal, saya tidak langsung berjualan baju Syar’i. Awalnya jualan kerudung dulu dari Bandung, setelah modalnya cukup, baru buka kios sendiri,” ujarnya. 

Ia sadar bahwa untuk mengembangkan bisnisnya, ia perlu mulai merambah ke pasar online. Namun, tidak langsung ke e-commerce, ia memulai ini dengan berjualan melalui Blackberry Messenger. Uji pasar digital ini ternyata berjalan lancar. Sadar akan besarnya potensi untuk melakukan scaling pada bisnisnya, akhirnya Dilla memulai tokonya di Lazada pada tahun 2017. 

Tantangan besar dan hasil yang memuaskan

Proses menjalankan bisnisnya tidaklah mudah. Sembari mengurus anak semata wayang yang masih balita, ia perlu berkutat dengan berbagai jenis fitur yang masih baru baginya, serta menghadapi banyak kompetisi yang sudah lebih duluan berjualan. “Saya sempat bingung memakai fiturnya ketika awal jualan. Bingung juga bagaimana bisa saingan sama yang lain yang sudah lebih dulu. Bingung mikirin strateginya, biar beda, bingung apa yang harus Dillakukan. Soalnya, tidak jarang produk yang dijual tidak jauh beda,” ujar Dilla. 

Salah satu hal yang Dilla sadari yang bisa membuatnya berbeda dengan yang lain adalah dari sisi pelayanan. Desain tentu perlu bagus dan berkualitas, namun pelayanan merupakan hal yang dapat ‘dimenangkan’ secara objektif. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa semua pesanan dan pertanyaan dibalas dalam waktu sesingkat mungkin. Selain itu, ia juga memastikan bahwa semua pengantaran barang sampai tepat waktu, tanpa peduli musim. Di kampanye belanja Lazada 12.12 lalu misalnya, Dilla berhasil menaikkan penjualannya sebesar enam kali lipat!

Tips menjalankan bisnis fashion di era digital ala Dilla Fadilla

Bagi Dilla pertumbuhan bisnisnya yang lancar bisa diatribusikan ke beberapa hal, mulai dari selalu aktif mencari tahu tren fashion Syar’i terkini, mengikuti berbagai macam pelatihan entrepreneur, hingga punya mimpi yang besar. “Semakin kesini, semakin saya percaya bahwa perkembangan busana Syar’i tidak kalah cepat dengan fashion pada umumnya. Tiap hari, ada saja gaya baru yang perlu saya simak agar tidak ketinggalan,” jelasnya. “Selain itu, saya juga selalu fokus pada tujuan dan mimpi saya, yaitu punya brand fashion sendiri. Maka dari itu, saya cari kesempatan buat belajar dan mengikuti pelatihan kapanpun saya bisa.”

Dilla Fadilla bersama Komunitas Lazada Club

Dilla Fadilla kiri) bersama Komunitas Lazada Club

Dilla juga menyebutkan bahwa ia aktif di komunitas seller Lazada dan UMKM. “Usaha ini saya jalankan dengan bantuan dari 1 orang pegawai. Namun saya tidak pernah merasa sendiri dalam menjalankannya. Ada banyak sekali teman-teman dari komunitas yang memberi saya semangat dan selalu siap sharing berbagai macam ilmu praktis,” ungkap Dilla.

Kiat Bertahan Ketika Bisnis di Situasi Sulit

Dilla mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada bisnis yang dimilikinya. “Pandemi telah berdampak besar pada omset bisnis saya karena daya beli masyarakat menurun. Oleh karena itu, saya harus memutar otak agar bisnis tetap berjalan,” ungkap Dilla. Salah satunya adalah membuat berbagai opsi strategi untuk segala perkiraan kondisi kedepannya.

Selain strategi bisnis, Dilla juga sering melakukan diskusi dan sharing dengan pebisnis lain. Ia mengakui bahwa dengan saling bertukar pikiran dan ilmu dengan sesama pengusaha lain membuat dirinya merasa terbantu dan tidak terpuruk dalam situasi yang sulit. 

Bagi Waktu Sebagai Ibu dan Pebisnis

Walau sedang mengalami keadaan sulit pada bisnisnya, Dilla tetap sadar akan perannya sebagai seorang ibu dan pentingnya menghabiskan waktu berkualitas bersama anaknya. “–Kebetulan selama pandemic ini kegiatan belajar anak saya kegiatan daring dirumah dan saya harus bisa membagi waktu antara mengurusi bisnis dan mengasuh anak yang masih berumur 6 tahun,” Jelas Dilla. Dirinya bersyukur karena telah mengubah bisnisnya semula offline menjadi online dengan Lazada. Berkat ini, ia mampu menemani sang buah hati sembari tetap menjaga bisnisnya tetap bertahan dari rumah.

Dilla Fadilla bersama Sang Anak

Dilla bersama sang anak yang menjadi motivasi utamanya bertahan dalam situasi sulit

Walau menjalankan bisnis dan menjadi single parent sangat menantang, Dilla merasa rasa kasih dan sayangnya pada sang anak sangat membantunya untuk bertahan dan maju terus. Sebagai seorang Ibu dan entrepreneur, cerita Dilla tidak hanya menginspirasi, namun juga kian mengingatkan kita pada setiap superwoman di kehidupan kita, yaitu Ibu. 

bangkitkan bisnismu Dilla Fadilla ekonomi Lazada perempuan inspiratif seller Lazada single parent