Ungkap Visi ‘New Manufacturing’, Jack Ma: Ini adalah Jalan Untuk Masa Depan
Sejak mengusulkan konsep “New Manufacturing” pada 2016, kini Jack Ma, Executive Chairman Alibaba Group, mengatakan bahwa konsep ini adalah jalan untuk masa depan.
Pada acara pembukaan [Cloud Computing Conference 2018](https://www.alizila.com/alibaba-lays-out-rd-roadmap-for-frontier-technologies/), Jack Ma mengatakan New Manufacturing berarti masa depan dimana pabrik konvensional yang berpola business-to-consumer akan bertransformasi menjadi pabrik yang lebih personal berkat tuntutan masyarakat.
Konsep ini ini terkait dengan strategi “New Retail” Alibaba, retail yang berorientasi pada konsumen dan mengintegrasikan offline dengan online untuk menghadirkan pengalaman belanja yang prima. “ New Manufacturing akan memberi dampak yang besar pada manufaktur tradisional dalam 10-15 tahun mendatang,” kata Jack Ma.
“New Retail ingin mendefinisikan ulang sektor retail. Tapi hari ini saya ingin bicara tentang New Manufacturing, karena ini akan membawa gelombang ancaman dan juga peluang bagi industri di Tiongkok dan seluruh dunia,” ia menambahkan. “Kita harus siap, baik secara mental dan dalam semua bidang.”
Di saat tantangan pada era industri dulu adalah membuat satu produk dalam skala besar, era informasi menuntut kemampuan untuk memproduksi berbagai jenis produk secara efisien.
“Di masa lalu, merupakan suatu kehebatan jika sebuah fasilitas bisa menghasilkan 2.000 model pakaian yang sama dalam waktu lima menit. Kini, membuat 2.000 pakaian dengan model yang berbeda dalam lima menit merupakan suatu kehebatan,” kata Jack. Ia pun menambahkan bahwa konsumen modern tidak lagi terpuaskan dengan pakaian yang modis, namun ingin pakaian yang unik, dan [dibuat khusus untuk mereka](https://www.alizila.com/millennial-demand-niche-brands-new-focus-taobao/).
‘Sektor Manufaktur Tidak Lagi Hanya Fokus pada Kemampuan Manufaktur’
Menurut Jack Ma, batasan antara berbagai industri yang berbeda akan semakin pudar; sementara sektor manufaktur, teknologi dan layanan akan semakin terhubung satu sama lain.
“Kita tidak bisa hanya memiliki salah satu saja,” ujarnya. “Tenaga ahli analisa data dan algoritma kedepannya tidak akan bekerja di perusahaan internet tapi di perusahaan manufaktur.”
Jack Ma menambahkan bahwa inti dari New Manufacturing adalah kemampuan analitis dan komputasi; ia memperkirakan bahwa teknologi canggih seperti [Internet of Things](https://www.alizila.com/ailabs-teams-up-with-mediatek/), chip semikonduktor, [kecerdasan buatan](https://www.alizila.com/video/fashioning-the-future/), [big data](https://www.alizila.com/mobile-taobao-uses-ai-big-data-to-boost-engagement/) dan [komputasi awan](https://www.alizila.com/alibaba-cloud-can-help-support-operations-tokyo-2020/)—akan mempengaruhi manufaktur sebagaimana mesin uap dan bahan bakar minyak modern sebelumnya mempengaruhi industri berbasis tenaga manusia.
Tidak seperti New Retail, yang mengintegrasikan virtual dan fisik, New Manufacturing mengintegrasikan sektor manufaktur dengan industri layanan.
“New Manufacturing adalah gabungan sempurna antara manufacturing dan layanan. Kekuatan kompetitif perusahaan tidak akan bergantung pada kemampuan produksi pabriknya, tapi diukur oleh kemampuannya untuk berpikir secara inovatif, memberikan pelayanan serta menghadirkan pengalaman bagi pelanggan,” ujar Jack Ma.
Bagikan
Link Telah Disalin