Kisah Andrew-Amelia, Pasangan Indonesia yang Ikuti Pernikahan Massal Alibaba di Ali Day
Andrew Budiman dan istri, Amelia Materina, menjadi satu dari 101 pasangan lain yang beruntung dapat merayakan kembali pernikahan mereka pada acara pernikahan massal di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, Tiongkok, pada acara puncak perayaan Ali Day, 10 Mei 2019 lalu.
Ali Day adalah sebuah momen penting bagi para Aliren (sebutan bagi karyawan Alibaba), yang bermula dari kejadian pada tanggal 10 Mei 2005. Pada saat itu, wabah SARS menyerang seorang pegawai Alibaba. Seluruh karyawan dirumahkan, namun karena komitmen mereka, pekerjaan tetap dilanjutkan di rumah. Peringatan Ali Day setiap tahun ini kemudian menjadi hari untuk memberikan apresiasi kepada seluruh karyawan Alibaba dan keluarganya.
Berkenalan dengan Andrew Budiman
Andrew adalah seorang software engineer Alibaba Group yang berbasis di Jakarta. Ia bertugas untuk menangani digital wallet untuk ekosistem Alibaba, khususnya Touch N Go Malaysia, yang dikelola Ant Financial. “Tugas utama saya adalah menulis kode, melakukan uji coba, lalu meluncurkan kode tersebut untuk kelancaran operasional Touch N Go,” ujar Andrew.
Awalnya, ia bercita-cita untuk bekerja di luar negeri setelah bekerja di Indonesia selama 2 tahun, terutama di perusahaan multinasional yang berlokasi di Singapura. “Ternyata, Tuhan bekerja dengan cara-Nya sendiri,” jelasnya. Setelah menjalani karir sebagai programmer di perusahaan swasta dan mendirikan usaha sendiri, Andrew bergabung di Aptus Business Logic (ABL), perusahaan konsultan software programming multinasional. Walau berbasis di Jakarta, ia menangani proyek-proyek regional ABL di Thailand dan Malaysia. Tak disangka, di tahun 2018, ABL menjadi bagian dari ekosistem Alibaba Group melalui Ant Financial, dan Andrew terus dipercaya menangani proyek digital wallet regional, terutama Touch N Go.
“Ini benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan. Selain bisa menangani proyek regional dan banyak belajar dari programmer profesional yang lebih senior, Jack Ma adalah bos impian saya!,” tambahnya.
Awal Mula Andrew Mengikuti ‘Pernikahan’ Massal
Semua bermula ketika Andrew menerima e-mail dari divisi HRD kantor pusat Alibaba di Hangzhou, yang berisikan undangan untuk berpartisipasi dalam acara ‘pernikahan’ massal dalam rangka Ali Day. Dengan dukungan sang istri, begitu bersemangat dan tanpa ragu, Andrew langsung menerima tawaran tersebut.
Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, dapat menikah di Tiongkok dan mendapat wejangan dari Jack Ma, pikirnya. Secara hukum dan agama, Andrew dan Amelia sudah melaksanakan pernikahan pada 1 Desember 2018 lalu, dilanjutkan dengan resepsi di Jakarta pada 9 Desember. Jadi, upacara pernikahan di Hangzhou bisa dibilang akan menjadi upacara perayaan pernikahan yang ketiga kalinya.
Persiapan Hingga Upacara Pernikahan
Ketika hari pernikahan tiba, sebelum menuju lokasi pernikahan, Amelia di-make up agar tampil anggun bak putri dari Tiongkok. Keduanya pun mendapatkan baju pengantin berkelas berwarna merah, sebuah pakaian khas pernikahan tradisional Tiongkok. Setelah siap, Andrew dan Amelia diantar ke lokasi pernikahan di Xixi Campus, sebutan kantor pusat Alibaba di Hangzhou.
“Saya sangat terkejut, kami menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung! Selain internal media, acara AliDay ini juga diliput oleh berbagai media di Tiongkok dan media dari beberapa negara, termasuk dari Indonesia,” kata Andrew.
Keduanya pun mengikuti seluruh prosesi acara pernikahan tradisional Tiongkok ini, mulai dari membasuh tangan, memakan daging yang sama, minum anggur pernikahan, saling memotong rambut, serta saling bertukar cinderamata, hingga memasang gembok di jembatan sebagai bentuk ikatan cinta mereka.
Terakhir yang paling ditunggu, adalah ketika Jack Ma menyampaikan wejangan kepada seluruh pasangan. “Bekerja dengan orang yang kita sukai adalah sebuah keberuntungan. Tapi hidup bersama orang yang kita cintai adalah anugrah sepanjang hidup,” demikian kata Jack Ma dalam wejangannya.
Setelah upacara pernikahan, Andew dan Amelia diundang untuk mengikuti after-party bersama dengan pasangan lainnya. “Saya bersyukur bisa bergabung bersama dengan Alibaba dan sangat bangga menjadi bagian dari Aliren. Pengalaman saya di Ali Day semakin menyadarkan saya bahwa Alibaba lebih dari sekadar tempat bekerja, namun juga sebagai sebuah keluarga besar,” kata Andrew. “Pengalaman bergabung dalam perusahaan global seperti Alibaba Group sangat seru dan menantang, dan tidak bisa dibandingkan dengan pekerjaan lain,” tambahnya.
Bulan Madu Bertema “Teknologi” di Hangzhou yang Serba-Cashless
Sehari sebelum pesta pernikahan, Andrew dan Amelia berkesempatan untuk berkeliling kota Hangzhou. Untuk pertama kalinya, Andrew menginjakkan kaki di Tiongkok dan di Hangzhou, dan ia begitu kagum melihat West Lake yang membuatnya teringat akan masa kanak-kanak. “Saya menonton serial Siluman Ular Putih. Ternyata, disinilah legenda ular putih itu tempatnya,” kenang pria kelahiran Pematangsiantar, 5 Agustus 1991 silam.
Andrew dan Amelia berkesempatan menginap di Flyzoo Hotel, sebuah hotel robotik milik Alibaba Group yang dibangun dengan menggunakan teknologi Alibaba. Di hotel ini, berbagai fasilitas dan layanan digerakkan secara otomatis dengan robot dan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Terdapat berbagai fitur canggih dan praktis, mulai dari check-in mandiri, pengenalan wajah untuk mengakses lift dan pintu kamar, pengendalian kenyamanan kamar, dan pemesanan room service melalui perintah suara yang dilakukan oleh robot.
Andrew dan Amelia pun berkesempatan untuk merasakan kemajuan teknologi yang ada di Hangzhou seperti berbelanja dan makan tanpa repot-repot mengeluarkan uang tunai, cukup menggunakan smartphone, bahkan bertransaksi di toko tanpa petugas kasir.
Apa yang Membuat Andrew Terpilih?
Alasan utama Andrew terpilih untuk berpartisipasi dalam pernikahan massal adalah dedikasi dan kerja kerasnya yang membuat ia menonjol. Hal ini tercermin dari cerita Andrew tentang kehidupannya setelah bergabung dengan Alibaba Group.
“Alibaba Group dan Ant Financial adalah perusahaan teknologi yang besar. Bicara tentang teknologi, inovasi dan kreativitas adalah dua hal penting yang harus dimiliki. Jadi, setiap hari, saya merasa tertantang untuk memberikan dedikasi terbaik, dan berpikir kreatif agar bisa memberikan ide baru yang bisa menyelesaikan masalah di masyarakat,” ungkap Andrew.
Menurutnya, di tengah ketatnya kompetisi di industri teknologi, kita tidak bisa memproduksi produk yang setengah-setengah, namun justru harus melampaui ekspektasi konsumen. Hal tersebutlah yang selalu memotivasi dirinya.
“Hal lain yang memotivasi saya adalah kultur kerja di Alibaba Group yang hangat, menyenangkan, tapi juga menantang di saat yang sama. Setiap hari, saya datang ke kantor dengan rasa percaya bahwa setiap hari adalah kesempatan baru, sehingga kami selalu bekerja keras dan penuh semangat. Kami menjadi seperti keluarga besar yang saling mendukung dan mendorong satu sama lain, dan kerja gembira bersama-sama,” tambah Andrew.
Menurutnya, salah satu pengalaman menantang dalam bekerja di perusahaan ini adalah travel dan working time yang cukup padat. Namun, hal ini dipermudah dengan seluruh anggota tim saling mendukung satu sama lain. “Project Touch N Go yang dinilai sangat sukses merupakan big achievement untuk kita semua,” jelas Andrew. Sejauh ini, beberapa kode dan fitur sudah dikeluarkan untuk project Touch N Go Malaysia, mempermudah proses pembayaran cashless yang praktis bagi pengguna.
Tentu bukan hal yang sederhana bisa diundang ke perayaan pernikahan massal di kantor Alibaba Group, dalam rangka Ali Day. Tidak mudah pula perjuangan yang dikerahkan. Untuk itu, Andrew punya beberapa tips dan prinsip yang ingin ia bagikan. “Pilihlah bos yang tepat, kerja keras, dan berikan usaha terbaik untuk hasil yang terbaik juga. Namun, tidak lupa untuk selalu memprioritaskan keluarga. Pasalnya, kesuksesan karir tidak bermakna jika kita mengabaikan keluarga,” jelasnya.
Menurut Andrew, pembelajaran paling penting yang didapatkan dari pekerjaan ini adalah prinsip learning by doing atau belajar sambil berlatih. Menurutnya, apabila kita hanya bekerja tanpa belajar hal-hal baru di perusahaan sekarang, maka perusahaan tersebut mungkin bukan yang paling cocok dengan kita. “Kesuksesan bukan diukur dari seberapa pintarnya kita, tapi seberapa baiknya kita bisa mengatur diri sendiri, dan ingin terus berkembang serta belajar,” tambahnya.
Bagikan
Link Telah Disalin