Alibaba Philanthropy Week - Filantropi, Inti dari Setiap Model Bisnis Alibaba

 

UPDATE – Philanthropy Week ke-5 oleh Alibaba Group — Alibaba Group resmi memulai acara tahunan Philanthropy Week ke-5 yang berlangsung hingga 10 September 2020. Acara tahunan ini dimulai dengan beberapa gerakan inisiatif yang ditujukan untuk  program kemanusiaan lebih mudah dan transparan. Philanthropy Week dari Alibaba Group akan mengadakan sebanyak hampir 100 gerakan kemanusiaan secara online dan offline. Mulai dari inisiasi jaminan pemberian makanan bergizi untuk anak-anak tidak mampu di Tiongkok hingga mempromosikan kepedulian lingkungan dengan gerakan daur ulang. Bagi Anda yang ingin turut serta dalam inisiasi-inisiasi diatas, Anda dapat dengan mudah bergabung melalui berbagai unit bisnis dan platform Alibaba. Contohnya seperti Taobao, Alipay, Alibaba Health, Ele.me, Cainiao Guoguo, Idle Fish dan AMAP. Untuk memastikan dan meningkatkan transparansi dalam pemberian bantuan, seluruh bantuan yang diberikan secara utuh dapat dilacak dengan solusi “Charities on the Chain” yang dikembangkan oleh tim blockchain Ant Group. Dengan demikian, seluruh penyumbang dan pengguna dapat melihat proses dari donasi yang telah diberikan dan penggunaannya.


Alibaba Group untuk pertama kalinya merilis laporan filantropi yang memuat rincian berbagai program kemanusiaan yang dilakukan oleh perusahaan dan pegawainya. Berdasarkan laporan itu, Alibaba tercatat sedang menjalankan tiga program, yakni Alibaba Philanthropy, Alipay Philanthropy, dan “Each Person Three Hours” yang menghubungkan calon sukarelawan di Tiongkok dengan organisasi-organisasi yang membutuhkan bantuan.

Program Alibaba Philanthropy dan Alipay Philanthropy — bersama 440 juta orang di Tiongkok yang menggunakannya — menghasilkan donasi amal sebesar RMB 1,27 miliar atau setara dengan Rp 2,64 triliun dalam 12 bulan terakhir. Dalam periode tersebut, lebih dari 15 juta orang mendaftarkan diri di program “Each Person Three Hours” yang menyediakan lebih dari 3,05 juta peluang untuk menjadi relawan di 937 organisasi nirlaba lokal.

“Filantropi adalah inti dari model bisnis kami. Prioritas utama kami adalah memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat,” ujar Sun Lijun selaku Chairman Alibaba Foundation ketika mengumumkan laporan filantropi itu.

“Melalui tindakan-tindakan kecil ini, kami berusaha untuk menjadi stakeholder yang bertanggung jawab serta menghasilkan energi positif, menciptakan pengaruh besar, dan dapat mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam layanan publik,” lanjutnya.

Alibaba Philanthropy Week - Sun Lijun

Chairman Alibaba Foundation Sun Lijun menyatakan bahwa filantropi adalah inti dari model bisnis Alibaba.

Masih menurut Sun Lijun, semangat filantropi telah terintegrasi dan dipraktikkan di setiap bagian ekosistem Alibaba dan seluruh struktur perusahaan.

Sebagai contoh, pada tahun 2011, perusahaan mendirikan Alibaba Foundation dan mengumumkan akan mengalokasikan 0,3% dari pendapatan tahunannya untuk mendukung program-program pertanggungjawaban sosial.

Selain itu, pada akhir tahun 2017, Alibaba Poverty Relief Fund diluncurkan untuk memerangi kemiskinan di daerah-daerah pedesaan di Tiongkok. Dikelola oleh Jack Ma, program pendanaan ini memiliki area-area konsentrasi dan masing-masing dipimpin pejabat eksekutif di Alibaba. Setiap pejabat eksekutif memiliki fokus pengembangan masing-masing. Jack Ma fokus pada pendidikan di pedesaan, sedangkan CEO Daniel Zhang mempromosikan usaha e-commerce di pedesaan melalui teknologi agrikultur Alibaba. Vice Executive Chairman Joe Tsai mendukung pelatihan kejuruan, dan Lucy Peng, salah satu pendiri perusahaan, mempromosikan program kepemimpinan dan pemberdayaan bagi perempuan.

Philanthropy Week: Partisipasi dari Setiap Unit Bisnis

Program Ant Forest akan memberikan poin reward bagi pengguna yang mendukung keberlangsungan lingkungan dengan menggunakan transportasi publik dan melakukan pembayaran secara online. Poin-poin ini dapat digunakan untuk menanam tanaman di tempat-tempat yang menjadi tandus di Tiongkok.

Ant Financial, misalnya, membuat program interaktif mini “Ant Forest” di dalam aplikasi Alipay. Program tersebut memberikan poin reward kepada pengguna yang mendukung keberlangsungan lingkungan, seperti penggunaan transportasi umum dan pembayaran tagihan secara online. Poin reward tersebut kemudian dapat digunakan untuk menanam pohon di kawasan yang mulai tandus. Bersama dengan sejumlah organisasi pelestarian lingkungan setempat, lebih dari 100 juta pohon telah ditanam di daerah paling gersang di Tiongkok.

Ahli teknologi di Alibaba pun telah menggunakan keahlian masing-masing dalam program filantropi ini. Pada bulan Maret lalu, Chief Technology Officer Jeff Zhang mendirikan “Alibaba Economy Philanthropy Technology Committee” yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi Alibaba bagi kepentingan publik.

Salah satu yang telah dihasilkan adalah aplikasi pelacak berbasis blockchain yang dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas donasi buku di daerah pedesaan Tiongkok. Aplikasi ini dapat melacak apakah buku-buku yang disumbangkan oleh berbagai perusahaan dan individu telah tiba di tujuan, terutama di sekolah-sekolah dasar. Melalui aplikasi yang sama, dapat diketahui pula berapa kali buku-buku sumbangan tersebut telah diambil oleh pembaca sekaligus area mana saja yang masih membutuhkannya.

Menurut laporan Filantropi Alibaba, pada tahun 2018, layanan logistik pintar Cainao telah mendirikan lebih 5.000 pos daur ulang di 200 kota di Tiongkok sebagai tempat mengumpulkan kardus bekas.

Di bulan Juni, layanan peta dan navigasi Amap milik Alibaba akan meluncurkan “environmental map” atau peta lingkungan  yang menyajikan informasi terkini mengenai kualitas udara dan air dari 364 kota di Tiongkok. Tak hanya itu, pengguna juga dapat menemukan ruangan menyusui terdekat melalui aplikasi tersebut.

Skala Global

Pada tahun 2018, Tmall Global sebagai situs e-commerce lintas batas terbesar Tiongkok telah meluncurkan program “Goods for Good” bagi penjual asing yang menjual produknya di Alibaba. Program itu membuat penjual dari negara mana pun, dapat mendonasikan sebagian kecil hasil penjualannya untuk tujuan sosial. Hingga kini, ribuan “Love Packages” — sekotak perlengkapan sekolah yang dibeli dari hasil donasi — telah diberikan kepada lebih dari 50 ribu siswa di Nepal, Kamboja, dan Myanmar.

Pengguna Alibaba e-commerce dapat turut berpartisipasi memberikan bantuan dengan membeli produk dari penjual yang sudah setuju untuk mendonasikan sebagian keuntungannya.

Contoh lainnya adalah program pelatihan “eFounder”. Sejak akhir 2017, lebih dari 130 entrepreneur dari 24 negara telah mengunjungi kantor pusat global Alibaba di Hangzhou untuk belajar langsung mengenai e-commerce dan evolusi digital Tiongkok.

Filantropi Pribadi

Seluruh karyawan Alibaba, termasuk para pejabat eksekutif tertinggi, dianjurkan untuk menyumbangkan setidaknya tiga jam dari waktu mereka — di luar jam kerja — untuk melakukan pelayanan publik setiap tahunnya. Menurut laporan tersebut, para karyawan secara akumulatif telah menyumbangkan sekitar 270 ribu jam untuk melakukan kegiatan sukarela, termasuk 75 jam yang dilakukan oleh Jack Ma.

Para karyawan diberi kebebasan untuk memilih sendiri pelayanan publik yang ingin dilakukan. Ada yang memilih untuk memunguti sampah di destinasi wisata, membersihkan kandang di tempat penampungan hewan setempat, menawarkan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak kurang mampu, dan masih banyak lagi.

Peter Stern berbincang dengan salah satu peserta The Last Mile saat menjadi sukarelawan.

Peter Stern, karyawan yang bekerja di San Francisco sebagai wakil presiden di tim investasi, kerap menjadi sukarelawan di Penjara Negara Bagian San Quentin terdekat. Sebagai sukarelawan The Last Mile, sebuah program pendidikan di lembaga pemasyarakatan, Stern mengajarkan beberapa topik seperti negara Tiongkok dan berbagai fitur yang ditawarkan Alibaba.

Sebagai salah satu pembicara dalam acara pegumuman, Stern mengakui pengalaman tersebut telah membantunya menjadi ayah, suami, sekaligus karyawan yang lebih baik.

“Ketika Anda memberdayakan yang tertindas, seluruh masyarakat bangkit,” ucap Stern.

 

Ketahui berita terbaru seputar Philanthropy Week dari Alibaba Group di situs Alibabanews Indonesia, melalui laman ini.

Alibaba filantropi model bisnis