Adopsi Transformasi Digital: Belajar Pengalaman Akselerasi Perkembangan Bisnis

logistic-prahu-hub-generic-header-alizila-transformasi digital

Pandemi Covid-19 meniscayakan adaptasi yang harus dilakukan para pelaku dunia usaha agar bisnisnya tetap bisa bertahan mengarungi pandemi, serta semakin kuat dan berkembang seusai pandemi. Adopsi serta transformasi digital merupakan langkah strategis yang dapat diambil kalangan pebisnis, tidak hanya sebagai strategi bertahan, namun justru untuk lebih mengembagkan perusahaan. Tren ke arah sana sudah terlihat. 

Menurut survey Tech Pro Research di tahun 2018, sebanyak 70 persen pengusaha telah membentuk strategi transformasi digital di perusahaannya. Terlebih pada masa pandemi sekarang, studi McKinsey & Co. pada Juni 2020 mengatakan bahwa sejumlah besar perusahaan di berbagai belahan dunia telah merespon perubahan pasar akibat pandemi dengan cara mengakselerasikan pergeseran bisnisnya ke arah digital-first secara cepat.

Benny Sukamto, pendiri dan salah satu orang penting dibalik Prahu-Hub, perusahaan logistik berplatform digital karya anak bangsa Indonesia, telah menyadari pentingnya transformasi digital ini sejak lama. Setelah sepuluh tahun tinggal dan bekerja di Amerika Serikat di bidang software intelegensi bisnis, Benny kembali ke Indonesia dan mengembangkan bisnis logistiknya.

 

 

Benny-prahu hub-transformasi digital

Benny Sukamto dari Prahu-Hub, berbagi kiat perusahaan melaksanakan transformasi digital.

Bermula dari kesadaran Benny atas urgensi adopsi dan transformasi digital baik secara eksternal maupun internal, Prahu-Hub kini berhasil mengakselerasikan perkembangan bisnisnya, ini terbukti dari kekuatan tim dan loyalitas konsumen di masa sulit. Lantas bagaimana awal mula Prahu-Hub mengadopsi transformasi digital untuk diimplementasikan pada perusahaannya? Ikuti perbincangan di bawah ini dengan pria yang terpilih menjadi Alibaba Netpreneur dari Indonesia di Tahun 2019.

Hal apakah yang pertama kali mendorong Anda untuk melaksanakan transformasi digital?

By nature, bisnis Prahu-Hub sendiri sudah merupakan usaha menuju transformasi digital. Saya telah berkecimpung di industri logistik dari tahun 2003, dan dari masa itu hingga sekarang, masalah yang ditemukan para pemain di industri ini tetap sama – bagaimana sebuah perusahaan dapat mengirimkan barang dari satu pulau ke pulau lain dengan harga yang terjangkau? – Saya menyadari, bahwa digitalisasi adalah solusi dari masalah ini.

Berkaca dari hal ini, saya dan segenap tim di Prahu-Hub, terus mencari cara terbaik untuk memberikan konsumen kami solusi terbaik soal jadwal dan biaya pengiriman. Tentunya, untuk bisa melaksanakan ini, kami perlu mendigitalisasikan setiap aspek operasional kami.

Hal apakah yang menurut Anda paling penting ketika sebuah perusahaan berencana untuk mengawali transformasi digital?

Bagi saya, sama halnya dengan perubahan bentuk apapun dalam perusahaan, visi, misi, serta sistem operasional, adalah tonggak utama kelangsungan transformasi. Saya menyadari hal ini ketika saya mengikuti pelatihan Alibaba Group Indonesia. Melalui pelatihan tersebut, saya memahami bahwa visi dan misi perusahaan itu tidak melulu harus terfokus pada apa yang perusahaan mau capai, namun harus lebih fokus pada manfaat apa yang perusahaan dapat hasilkan untuk industri dan publik secara umum.

Pemikiran seperti ini, sejalan dengan semangat transformasi digital yang kami coba laksanakan, kami ingin menjadi perusahaan yang berkelangsungan sehingga nantinya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak lain. 

Misi: Membuka peluang bagi semua orang untuk berdagang dan mengirimkan produk antar pulau

Visi: Melayani 200 UKM setiap bulannya hingga akhir 2020

Bagaimana Anda menyiapkan tim Anda untuk melaksanakan transformasi digital?

Di Prahu-Hub, kami tidak lagi menganggap sesi pelatihan atau sharing sebagai sebuah kewajiban karyawan, atau sekedar hal yang mandatory disediakan oleh perusahaan. Sesi pelatihan dan sharing mingguan kami kini telah menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh tim di setiap akhir pekan. Saya menyadari bahwa, seringkali pemimpin terlalu fokus pada kesibukannya dan menganggap sesi seperti ini kurang vital, tapi saya tidak setuju.

Kami memulai sesi ini ketika saya baru saja menyelesaikan pelatihan saya dengan Alibaba, pada sesi pertama tersebut saya membagikan pengetahuan dan cerita yang saya dapatkan kepada segenap tim. Sesi pelatihan ini tidak satu arah, karena masing-masing tim diberikan kesempatan untuk berbagi cerita dan pengetahuan berdasarkan pencapaian mereka di perusahaan serta berpartisipasi pada sejumlah kompetisi team building.

Tools atau perangkat apakah yang perusahaan butuhkan untuk mendukung transformasi digital ini?

Prahu-Hub adalah sebuah platform logistik digital yang memudahkan pengelolaan dan perencanaan logistik penggunanya. Tentunya digitalisasi, adalah inti dari bisnis kami yang perlu kami sertakan pada setiap aspek dalam operasional kami. Prahu-Hub memanfaatkan perangkat DingTalk, yang tidak hanya dimanfaatkan untuk komunikasi internal, tapi juga untuk absensi, izin, pelaporan, monitoring, dan masih banyak lagi. Sebagai contoh, kini tim sales Prahu-Hub dapat dengan mudah melaporkan update sales visit nya masing-masing melalui platform DingTalk.

Kami telah 100% menggunakan DingTalk untuk sistem laporan, pengumuman, penyimpanan, persetujuan, absensi, dan komunikasi internal. Hasilnya pun memuaskan. Prahu-Hub telah meninggalkan metode konvensional yang melibatkan banyak dokumen fisik dan pekerjaan manual. DingTalk memfasilitasi Prahu-Hub untuk automasi sejumlah aktivitas manajemen yang menjadikan operasional perusahaan jauh lebih efisien.

Hasil apakah yang dapat pelaku bisnis harapkan ketika mereka telah melakukan upaya transformasi digital?

Kami melihat ketepatan waktu segenap karyawan kami meningkat 30% dengan solusi digital. Tanggung jawab masing-masing karyawan atas tugasnya, serta kemudahan pembagian kerja antara karyawan, juga meningkat karena solusi ini, karena semua laporan dan progress telah tercatatkan secara otomatis di platform DingTalk.

Kami juga melihat peningkatan loyalitas konsumen. Loyalitas ini muncul seiring dengan komitmen kami sebagai perusahaan atas visi, misi, dan nilai yang kami tanamkan, dimana kami menempatkan integritas, kerja sama, agilitas, dan konsumen sebagai prioritas kami. Selain itu, kami juga melihat peningkatan dalam hal kerja sama tim internal, ini merupakan hasil dari sesi pelatihan dan interaksi mingguan yang telah rutin kami adakan. 

 

Alibaba Alibaba Netrpreneur Training Benny Sukamto Prahu-hub transformasi digital