Ini Dia 6 Prinsip Kepemimpinan Versi Daniel Zhang, CEO Alibaba Group Date of Publcation: 27/3/2019
Daniel Zhang, selaku CEO dari Alibaba Group, belum lama melakukan pertemuan dengan para senior manager dari Freshippo (dikenal juga dengan nama Hema), supermarket berkonsep New Retail dari Alibaba. Dalam pertemuan tersebut, Daniel mengungkapkan pentingnya memiliki nilai-nilai kuat yang mampu membentuk budaya perusahaan. Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut menjadi semakin penting dengan keadaan perkembangan bisnis Alibaba yang amat pesat.
“Sejalan dengan perkembangan Alibaba, kita perlu kembali memperhatikan hal-hal mendasar. Nilai perusahaan itu tidak boleh hanya menjadi sekadar kata-kata cantik yang dipajang di dinding kantor. Nilai tersebut harus menjadi bagian dari cara kita berpikir dan bertindak,” kata Daniel pada pertemuan di Shanghai pada tanggal 13 Maret lalu.
Freshippo, yang dikenal dengan nama “Hema” di Tiongkok, merupakan contoh baik akan perkembangan pesat Alibaba. Teknologi yang digunakan Freshippo dalam memberikan solusi untuk mempermudah belanja kebutuhan sehari-hari membuat popularitasnya pun terus menanjak di kalangan pelanggan Tiongkok sejak perusahaan itu diluncurkan pada 2015 lalu.
Freshippo berhasil menghantarkan model bisnis yang inovatif dengan operasional yang efisien. Meskipun perusahaan tersebut berhasil mendapatkan porsi signifikan dalam pasar belanjaan sehari-hari, Daniel tetap mengingatkan bahwa budaya perusahaan, yang sejalan dengan nilai Alibaba, merupakan hal penting untuk memastikan kesuksesan.
“Budaya bekerja seperti katalis, ibarat perekat yang menyatukan semuanya,” kata Daniel. “Ini harus menjadi prioritas utama bagi semua orang, mulai dari yang ada di kantor pusat sampai yang bertugas di toko.”
Selain mengingatkan pentingnya membangun budaya kerja, Daniel juga menyempatkan diri untuk membicarakan nilai-nilai yang menurutnya harus menjadi dasar budaya tersebut. Ini dia beberapa nilai yang dibahas Daniel:
Utamakan Kebutuhan Pelanggan
“Perkembangan Freshippo dan juga Alibaba akan terhenti ketika kita berhenti memperhatikan kebutuhan pelanggan,” kata Daniel.
Mengutamakan kebutuhan pelanggan harus menjadi suatu pemikiran alami bagi para manajer, hal itu harus tertanam dalam-dalam di pikiran. Sikap manajer yang mengedepankan pelanggan akan menyebar dan bergerak dalam seluruh perusahaan. Pada akhirnya, para karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan di toko-toko juga akan bertindak dengan pemikiran tersebut.
“Mari ambil kesempatan ini untuk menetapkan ‘utamakan kebutuhan pelanggan’ sebagai dasar budaya kerja kita,” kata Daniel.
Budaya Kerja Dimulai Dari Individu dalam Perusahaan
“Sebelum mewujudkan budaya perusahaan yang baik, kita harus menjadi orang yang baik terlebih dahulu,” kata Daniel. “Itu adalah langkah pertamanya.”
Hal ini harus diwujudkan oleh manajemen senior terlebih dahulu. karena budaya kerja biasanya dimulai dari bagian atas organisasi sebelum akhirnya menyebar ke bawahan. Jadi, manajer harus terus konsisten dengan perkataan dan tindakannya. Bila Alibaba percaya dengan sepenuh hati untuk menciptakan nilai dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, maka manajer Freshippo harus menjadi teladan dalam melaksanakan nilai tersebut.
Salah satu nilai yang paling penting adalah rasa rendah hati, ungkap Daniel. Untuk alasan itu, ia meminta orang-orang untuk tidak menggunakan istilah “bos”. Sebaliknya, mereka harus menjaga struktur kerja yang transparan dan sederhana. Tidak perlu memberikan hak-hak istimewa bagi mereka yang memiliki pangkat tinggi. Hal terbaik untuk mengajari nilai ini adalah dengan tidak memanggil orang-orang yang pangkatnya di atas mereka dengan sebutan “bos”.
“Kita harus kembali ke nilai-nilai dasar sebagai manusia, dimulai dari tim kita sendiri,” kata Daniel. “Dengan melakukan ini, kita dapat menyebarkan nilai yang kita inginkan ke seluruh tingkat organisasi, satu demi satu.”
Perlakukan Orang-Orang Secara Manusiawi
“Pegawai bukanlah alat untuk menjalankan bisnis,” kata Daniel.
Manajemen harus menyediakan kesempatan bagi pegawai untuk mengembangkan keahlian dan karir mereka. Investasi pada pegawai merupakan hal yang baik bagi organisasi dan juga pegawai itu sendiri. Hal tersebut menumbuhkan kesetiaan yang akan membuat sang pegawai tetap aktif, bahkan di masa-masa sulit.
Terlebih lagi, jangan lupa pentingnya mendirikan sistem untuk mendukung perkembangan skill setiap pegawai. Hal-hal seperti program latihan dan fasilitas lain untuk pegawai tidak boleh ketinggalan. Selain itu, ada juga nilai abstrak yang diperlukan, seperti memiliki hati atau perasaan, ungkap Daniel.
“Anda harus bisa fleksibel untuk memahami orang lain,” kata Daniel. “Saya percaya bahwa memiliki hati juga penting untuk komunikasi yang lebih baik.”
Selain hal-hal di atas, Daniel juga menekankan pentingnya 3 hal berikut sebagai pemimpin:
- Gairah kerja yang sejati itu mudah menular. Cara terbaik untuk menginspirasi dan mendorong orang lain adalah dengan menemukan gairah serta inspirasi diri kita sendiri.
- Semakin tinggi posisi kita, maka kitaa harus semakin rendah hati dalam bersikap.
- Para pemimpin harus berani untuk berjalan sendiri; emban tanggung jawab yang sepenuhnya menjadi beban kita dan andalkan diri sendiri untuk membuat keputusan.
Bagikan
Link Telah Disalin