10 Tren Industri Kecantikan Global 2021
Artikel ini telah terlebih dahulu tayang dalam situs Alibaba.com, platform perdagangan global B2B dari Alibaba Group, dan diterjemahkan untuk Alibabanews Indonesia. Klik disini melihat sumber asli artikel.
Industri kecantikan global terus berkembang seiring dengan dinamika standar kecantikan dan gaya hidup. Tahun lalu, kita telah melihat perubahan drastis dalam hidup yang kita kenal sebagai pandemi Covid-19. Perubahan ini ini telah menghasilkan tren-tren unik di industri kecantikan di berbagai penjuru dunia.
Walaupun Indonesia tak dikenal sebagai negara supplier produk kecantikan, namun bisnis di industri kecantikan di Indonesia tak perlu diragukan lagi. Faktanya, produk-produk perawatan dan kecantikan dari Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari penjualan produk perawatan rambut dari Indonesia, Elips, yang berhasil menempati urutan pertama penjualan produk Indonesia di Tmall Global saat Festival Belanja Global 11.11 Alibaba diadakan tahun lalu.
Artikel ini akan membahas mengenai perkembangan 10 tren industri kecantikan secara global dalam satu tahun terakhir. Termasuk mengenai bagaimana prediksi tren di masa yang akan datang akan menawarkan peluang ekspansi dan inspirasi di luar zona nyaman yang ada dari tahun lalu, dan melihat apakah tren-tren ini nantinya akan berkembang untuk bisnis di Indonesia yang berencana melebarkan sayap di industri kecantikan.
Sebelum mulai, mari lihat dulu apa yang sedang terjadi di industri kecantikan saat ini.
Sekilas Tentang Industri Kecantikan
Sebelum membahas lebih dalam, berikut statistik umum mengenai kondisi terkini dari industri kecantikan global.
- Industri kecantikan diperkirakan akan tumbuh rata-rata 5,2% setiap tahunnya, dari 2020 sampai 2023.
- Pasar terbesar industri kecantikan di dunia adalah negara Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India dan Brazil.
- Transaksi pembelian tahunan produk-produk kecantikan di Alibaba naik sebesar 100% YoY pada laporan keuangan tahun 2020 lalu.
- Amerika Serikat dan Inggris adalah dua negara yang memiliki pasar pembeli terbesar dalam industri kecantikan.
10 Tren Industri Kecantikan Global
Dalam satu tahun terakhir, telah terjadi banyak perubahan pola konsumsi, terutama dalam industri kecantikan. Walaupun penjualan produk make-up telah menurun dalam satu tahun belakangan ini, industri kecantikan bisa dikatakan tetap stabil.
Beberapa tren baru memang muncul dikarenakan pandemi, namun banyak dari tren ini sebenarnya muncul dikarenakan lockdown yang membatasi ruang gerak untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebagian dari tren yang berhubungan dengan perubahan gaya hidup memang dikarenakan kesadaran masyarakat, namun ada juga yang memang terinspirasi dari influencer dan media sosial. Mari kita simak apa saja tren di industri kecantikan yang telah disusun oleh Alibaba.com.
1. Skincare terus berkembang
Perawatan kulit atau skincare menjadi populer belakangan ini. Faktanya, produk-produk perawatan wajah mendominasi sebesar 19% dari keseluruhan industri kecantikan.
Salah satu penyebabnya karena banyak orang yang menginginkan wajah yang glowing tanpa harus memakai makeup, serta adanya keinginan untuk mencegah kerutan dan tanda-tanda penuaan lainnya.
Banyak orang menganggap skincare sebagai terapi dan hal ini turut mempengaruhi popularitas dari skincare.
Produk-produk seperti pelembab, pembersih wajah, serum dan exfoliator juga terjual dalam jumlah banyak. Jumlah permintaan untuk produk-produk kolagen, vitamin C, dan CBD infused juga naik dikarenakan bahan pembuatan dari produk-produk ini seringkali dibicarakan di industri kecantikan.
2. Produk-produk berbahan alami makin dikenal
Banyak orang memperhatikan produk apa saja yang akan mereka pakai. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran bahwa produk-produk di dalam dan di luar industri kecantikan mengandung banyak bahan kimia.
Bahan kimia kini bukan hanya tidak diinginkan oleh lingkungan, namun juga dari penggunanya. Pada akhirnya, semua yang tak diserap oleh tubuh akan kembali lagi ke air.
Inilah yang menjadi alasan utama banyaknya orang mulai memperhatikan produk yang mereka gunakan lebih dalam. Walau banyak juga yang tidak peduli akan isu ini, namun bagi mereka yang peduli dengan “produk bersih” akan memilih produk alami walau harganya lebih mahal dibanding produk-produk lainnya.
Pilihan produk yang berbahan dasar tumbuhan yang memiliki kemasan ramah lingkungan juga masuk dalam kategori ini. Beberapa orang bahkan hanya membeli produk yang juga dapat dimakan.
Sebagai jawaban dari tren ini, banyak bisnis yang mulai mencoba taktik pemasaran bernama “greenwashing” yaitu memberi label “natural”, “clean”, “green”, atau “eco-friendly” pada produk-produknya. Padahal, produk-produk tidak masuk dalam kategori ramah lingkungan. Kontroversi ini telah menjadi akar permasalahan karena maraknya brand yang telah memperdaya pembeli yang menginginkan produk yang alami.
3. Meningkatnya Tren Membuat Produk Kecantikan Sendiri
Salon kecantikan dinilai sebagai bisnis yang “tidak begitu penting”, sehingga banyak yang tutup selama beberapa bulan di tahun 2020. Banyak orang melakukan perawatan kecantikan sendiri di rumah.
Produk-produk kecantikan DIY (do it yourself) seperti kit kuku, body waxing, cat rambut, dan facial kits menjadi lebih populer. Produk-produk cukur dan hair removal mengalami kenaikan sebanyak 97% dan produk-produk untuk kuku mengalami kenaikan sebanyak 175%.
Video-video dan tutorial di YouTube yang berkaitan dengan perawatan diri di rumah mengalami kenaikan penonton juga.
Walaupun banyak salon yang sudah buka kembali, banyak orang masih belum nyaman untuk pergi kesana. Maka, ada kemungkinan produk kecantikan DIY akan bertahan lama.
4. eCommerce menjadi lebih populer
Seperti industri lainnya, industri kecantikan juga mengalami perubahan dalam cara berbelanja orang-orang. Karena toko offline ditutup selama beberapa bulan, orang-orang mengandalkan toko online untuk berbelanja produk-produk favorit mereka.
Banyak ritel yang mengambil kesempatan emas ini, karena menjalankan toko online jauh lebih murah dibanding menjalankan toko offline. Teknologi yang sudah maju memberikan ritel kecantikan sebuah peluang untuk mengembangkan pengalaman berbelanja online.
Augmented reality, virtual reality, dan teknologi lainnya membuat pembeli dapat mencoba makeup secara virtual dengan mengunggah foto mereka dari ponsel pintar. Dengan begini, pembeli dapat mencoba berbagai warna dan tekstur untuk melihat apakah cocok dengan mereka, tanpa harus pergi ke toko offline.
Para ritel juga mendapat keuntungan dari eCommerce karena mereka diberikan akses akan data dan analisis yang dapat melihat perilaku para pembeli dan mengetahui tren permintaan. Data statistik ini membantu para pembeli mengerti siapa yang membeli produk-produk mereka.
5. Hand sanitizer yang melembabkan
Walaupun hand sanitizer tidak dapat dimasukan ke kategori produk kecantikan, perusahaan-perusahaan kecantikan telah menaruh hand sanitizer di rangkaian produk kecantikan mereka.
Alkohol merupakan bahan terbanyak pada produk hand sanitizer, maka tak heran jika hand sanitizer menyebabkan kulit tangan kering dan pecah-pecah. Inilah mengapa produk hand sanitizer yang melembabkan menjadi peluang bisnis dan telah mengalami kenaikan sebesar 2520% di tahun 2020.
Beberapa perusahaan kecantikan besar telah membuat formula yang dapat membersihkan kuman serta melembabkan tangan sehingga kulit terasa lembut dan lembab.
Perusahaan asal Amerika Serikat, Kylie Cosmetics, menawarkan hand sanitizer yang terbuat dari glycerin seharga USD7 dan FREE Skincare menawarkan hand sanitizer berbasis minyak seharga USD19. Beberapa brand mewah juga menawarkan produk yang hampir mirip dengan harga yang lebih mahal.
Untuk memenuhi permintaan hand sanitizer yang melembabkan di Indonesia, merek kecantikan lokal seperti Wardah Cosmetics dan Mineral Botanica juga menawarkan hand sanitizer yang melembabkan.
6. Pencegahan “maskne”
Terlalu lama menggunakan masker dapat menyebabkan jerawat atau mask acne (“maskne”). Beberapa brand kecantikan menjual masker yang didesain untuk mencegah “maskne”. Masker-masker ini terbuat dari beberapa bahan berbeda yang anti bakteri dan pengguna dapat bernafas lebih lega ketika menggunakannya.
Masker anti maskne sepertinya akan terus menjadi tren selama Covid-19 berlangsung.
Selain memakai masker spesial, ahli kulit dan kecantikan menyarankan bagi para penderita maskne untuk membersihkan wajah mereka lebih baik lagi dengan cukup sering menggunakan mild cleanser dan gentle exfoliant.
7. Makeup yang bersahabat dengan masker
Saat ini, masker sangat diperlukan di seluruh dunia. Karena itu, para pecinta makeup terpaksa untuk memilih makeup yang bersahabat dengan masker.
Masker menutupi wajah dari hidung ke bawah. Sehingga mata, bulu mata, dan alis masih terlihat dengan jelas. Produk-produk seperti eyeshadow, brow makeup, concealers, dan maskara makin banyak diminati.
Lipstik cair juga menjadi primadona karena tidak membuat noda dibanding lipstik biasa. Sehingga, orang-orang dapat membuka dan menutup masker tanpa khawatir akan merusak makeup. Menggunakan produk-produk yang tidak mudah luntur dapat membuat masker Anda bersih.
8. Perawatan kulit kepala mulai diminati
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, banyak orang yang peduli dengan perawatan kulit. Tak hanya wajah, kulit kepala juga mulai dirawat.
Penelitian terhadap kulit kepala yang disebut sebagai Trichology, mulai dilirik orang-orang yang merawat kulit kepala berdasarkan sains. Tujuannya untuk menstimulasi pertumbuhan rambut yang sehat, mengurangi kekeringan, dan meningkatkan kesehatan kulit kepala.
Beberapa produk-produk yang berhubungan dengan kulit kepala adalah detox kulit kepala, masker pelembab, deep cleansers, serum dan perawatan kafein.
Tak hanya itu, ada berbagai perawatan dan terapi yang saat ini menjadi lebih umum.
9. Inklusivitas sedang meningkat
Walaupun ada banyak sekali warna kulit, banyak perusahaan kecantikan besar yang hanya melayani orang-orang berkulit terang. Namun, inklusivitas sedang meningkat.
Beberapa brand makeup yang dimiliki oleh selebritas seperti Fenty milik Rihanna dan KKW Beauty milik Kim Kardashian telah melakukan inklusivitas pada produk mereka. Hal ini telah membuat brand lain berkompetisi untuk melayani pembeli lebih besar, yang juga berkulit gelap.
Inklusivitas tidak hanya warna makeup. Produk-produk tersebut juga dibuat untuk mencocokan berbagai jenis kulit. Orang-orang yang memiliki jenis kulit sensitif, berminyak, kering, dan kombinasi dapat menemukan produk yang sesuai dengan jenis kulitnya.
Selain membuat produk untuk banyak tipe orang, produk kecantikan juga mendukung model dan influencer yang sebelumnya tidak didukung brand-brand terkenal. Industri kecantikan juga menerima laki-laki serta orang-orang yang tidak sesuai gender.
Karena dunia secara perlahan mengakui kecantikan di luar standar kecantikan, tren ini sepertinya akan terus berlanjut selama beberapa tahun.
10. Langganan Box Kecantikan
Langganan box kecantikan adalah tren yang mengasyikan di industri kecantikan, dan ini kemungkinan akan segera menjadi tren di Indonesia. Di dalam program ini, perusahaan akan mengirimkan pelanggan produk-produk kecantikan setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali. Ada box kecantikan yang berisi perawatan kulit, dan ada pula box kecantikan yang berisi makeup.
Box kecantikan paling populer adalah IPSY, Allure, BoxyCharm, dan BirchBox. Beberapa box seperti IPSY, mengirim koleksi berbeda setiap bulannya, tetapi box lain seperti Allure, mengirimkan produk pilihan editor. FabFitFun juga merupakan salah satu box kecantikan populer, namun di dalam box tersebut berisi produk-produk gaya hidup dan Kesehatan.Harga box-box berkiisar dari $10 hingga $50+ sebulannya dan terdiri dari samples dan produk full-sized.
Produk kecantikan di 2021
Tren di industri kecantikan seringkali berhubungan dengan mode dan tren yang berhubungan dengan kultur pop. Walaupun tahun lalu industry kecantikan dipengaruhi hal-hal tak biasa, masih banyak produk-produk makeup dan skincare yang akan tetap menjadi favorit untuk beberapa tahun kedepan.
Inilah produk-produk yang diprediski akan menjadi favorit di tahun 2021:
- Lipstik cair dan lip gloss
- Blush cair
- Eyeshadow nude dan matte
- Eyeshadow glitter
- Kuteks dengan warna gelap
- Bulu mata palsu
- Bulu mata palsu yang terbuat dari tanaman
- Handheld facial exfoliating dan pembersih kuas makeup
- Lem wig berponi
- Produk edge control (untuk rambut)
- Shampoo minyak argan
- Scrub exfoliant kopi
Daftar di atas merupakan saran produk jual tahun ini dari Alibaba.com
Prediksi Industri Kecantikan 2021
Masih sulit untuk membuat prediksi industri kecantikan tahun ini karena dunia masih kesulitan dengan pandemi. Tetapi, karena vaksin sudah ditemukan, kemungkinan besar orang-orang akan kembali ke kantor, sekolah, dan aktivitas lainnya seperti sedia kala.
Restoran, bar, dan tempat hiburan lainnya sudah dibuka kembali, sehingga ada kemungkinan orang-orang akan berbelanja dan mengenakan makeup lagi. Namun, produk perawatan DIY seperti waxing, kuku, dan sejenisnya akan menurun karena salon sudah buka kembali.
Ada kemungkinan beberapa tren yang berkaitan dengan COVID akan bertahan lama. Banyak orang telah membuat kebiasaan baru dalam merawat diri seperti skincare dan perawatan kulit kepala, dan sepertinya hal ini akan terus berlanjut.
Apapun yang terjadi, industri kecantikan akan terus membuat hal-hal baru yang akan membuat peluang bisnis bagi mereka yang tertarik.
Alibabanews adalah portal informasi resmi dari Alibaba Group yang menyediakan berita terbaru terkait ekosistem alibaba di Indonesia dan secara global. Dapatkan informasi terbaru langsung di e-mail Anda dengan berlangganan newsletter kami di laman utama.
Bagikan
Link Telah Disalin