Brand Internasional Gunakan Alibaba Business Operating System Percepat Digitalisasi sambut 11.11
Salah satu brand paling terkenal di dunia, McDonald’s, memanfaatkan kecanggihan Alibaba Business Operating System (ABOS) untuk mempercepat kehadiran omnichannel sebagai bagian dari persiapan Festival Belanja Global 11.11. ABOS merupakan sistem komprehensif yang dikembangkan dan ditawarkan Alibaba sebagai solusi terpadu untuk semua kebutuhan digitalisasi perusahaan.
McDonald’s, yang merupakan brand global legendaris, telah merasakan kesuksesan besar di Tiongkok, sejak pertama kali hadir pada tahun 1990. Dengan menggunakan solusi ABOS, McDonald’s dapat menghadirkan pengalaman online-to-offline yang lebih mulus di semua ekosistem aplikasi Alibaba, sehingga mereka dapat melayani para konsumen dimanapun mereka berada.
Mulai bulan Oktober 2020, lebih dari satu miliar pengguna Alipay bisa bergabung ke dalam program loyalitas McDonald’s Tiongkok hanya melalui aplikasi. Dengan login dan beberapa langkah mudah, pengguna Alipay dapat melakukan banyak hal, misalnya melakukan pemesanan Big Mac untuk diambil di gerai terdekat atau dikirimkan ke rumah. Fitur Alipay yang baru juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan e-voucher dan penawaran khusus dari gerai online McDonald’s di Tmall, situs e-commerce B2C Alibaba. Tak hanya untuk berjualan, platform Tmall juga meluncurkan konten-konten berjualan yang menarik, seperti video pendek, program livestreaming, dan pop-up interaktif.
“Dengan memperkuat integrasi analitik di seluruh kanal penjualan, hal ini akan membantu kami menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen, baik secara online atau offline, ketika mereka sedang di gerai McD ataupun di rumah. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Alibaba untuk mengoptimalkan peluang baru dan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan cara yang lebih inovatif,” kata Christine Xu, wakil presiden dan CMO McDonald’s China.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Alibaba juga akan membuatkan platform khusus bagi McDonald’s untuk mengakses semua data analitik yang dihasilkan dari ekosistemnya. Olahan data ini akan membantu pihak manajemen menemukan tren terbaru, meningkatkan pengalaman konsumen, dan memperkuat program loyalitas perusahaan.
Selang 30 tahun sejak pertama kali McDonald’s memasuki pasar Tiongkok pada tahun 1990, brand ini kini telah memiliki lebih dari 3.600 gerai yang tersebar di seluruh penjuru negara, dan berencana untuk membuka 430 gerai baru sampai akhir tahun 2020. Di tahun 2019, McDonald’s telah melayani lebih dari 1 miliar konsumen di Tiongkok.
ABOS Menjadi Bahan Bakar bagi Pertumbuhan Bisnis
Alibaba Group meluncurkan ABOS pada bulan Januari lalu untuk membantu para merchant/perusahaan tradisional dalam mempercepat transformasi digital dan mempertajam keunggulan mereka di pasar ekonomi terbesar kedua di dunia. Tim khusus di Alibaba bertugas untuk membuat alur kerja perusahaan lebih efisien, serta membantu perusahaan untuk memanfaatkan semua layanan yang tersedia di ekosistem Alibaba, baik itu ritel, pembayaran, pemasaran digital, logistik, komputasi awan, atau layanan lokal yang berbasis permintaan (on-demand local services).
McDonald’s bukan satu-satunya brand makanan dan minuman yang mempercayakan ABOS untuk mempercepat transformasi dan pertumbuhan digitalnya. Salah satu brand pertama yang merasakan kecanggihan solusi ABOS adalah Starbucks. Pada tahun 2018, perusahaan kopi yang berbasis di Seattle ini mengumumkan peresmian gerai virtual baru yang dapat diakses di seluruh aplikasi Alibaba. Selain itu, Starbucks juga menunjuk Ele.me, layanan pengiriman on-demand Alibaba yang telah mendominasi pasar Tiongkok, untuk menjadi mitra pengiriman eksklusifnya.
Starbucks telah menjadi contoh kisah sukses terbesar brand Amerika di Tiongkok, terutama karena perusahaan ini dengan cepat beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi di Tiongkok dan perubahan gaya hidup seiring perkembangan zaman. Sejak membuka gerai pertamanya pada tahun 1999, Starbucks berhasil menggiring jutaan konsumen Tiongkok yang rutin minum teh untuk mengkonsumsi kopi. Hasilnya, sekarang Starbucks menjadi jaringan gerai kopi terbesar di Tiongkok, dan menetapkan target untuk mengoperasikan 6.000 gerai di 230 kota pada tahun 2022, naik dari jumlah 4.400 gerai yang dimiliki saat ini.
Tidak ingin berhenti di situ, Starbucks ingin memberikan pengalaman di level lebih tinggi bagi para konsumennya. Pengalaman bersama Starbucks tidak terbatas hanya ketika konsumen mengunjungi gerai offline. Berkolaborasi dengan Alibaba, armada pengantaran Ele.me telah mendukung pengiriman Starbucks ke seluruh pelosok negeri, dan membantu memastikan kualitas makanan/minuman Starbucks dengan menggunakan wadah khusus dengan suhu terkontrol serta kemasan anti tumpah. Starbucks juga bekerja sama dengan supermarket Freshippo Alibaba untuk merintis kios kopi swalayan dan semakin memperluas jangkauan dan kecepatan layanan pengirimannya. Kolaborasi terbaru antara Starbucks dan ekosistem digital Alibaba adalah pemesanan kopi melalui pesan suara – dimana kini konsumen bisa memesan minuman hanya dengan memberikan perintah suara pada speaker cerdas, Tmall Genie. Konsumen juga bisa melakukan pemesanan menu Starbucks untuk diambil langsung di gerai, melalui berbagai aplikasi dalam ekosistem Alibaba.
Lampaui Batas di Era Digital
Fungsi utama ABOS adalah membantu memperkuat kemampuan digital klien, baik itu perusahaan besar yang sudah mapan, atau perusahaan kecil dan menengah. Proses digitalisasi mampu membantu perusahaan membuka peluang usaha baru dan memperdalam interaksi dengan konsumen. Untuk sebagian perusahaan, digitalisasi bisa jadi adalah perombakan sistem operasi dan kehadiran digital mereka. Namun, untuk sebagian yang lain, perubahan kecil pada aplikasi mereka saja bisa membuat konsumen berbelanja lebih banyak dan menambah performa perusahaan.
“Angka konsumsi yang kita lihat hari ini hanyalah puncak dari gunung es. Kita hanya melihat angka dari permukaan saja, padahal ada banyak sekali peluang tidak terlihat yang seharusnya dapat dimanfaatkan menjadi transaksi baru, “kata Wakil Presiden Alibaba Group Jet Jing, yang memimpin program Alibaba Business Operating System.
Selain brand makanan dan minuman, perusahaan dari berbagai sektor lain menyadari pentingnya bertransformasi secara digital di era modern. Saat ini, semakin banyak perusahaan yang memiliki rangkaian solusi terintegrasi yang terhubung dengan Alibaba – atau “ABOS” mereka sendiri – termasuk BMW, Bosch, Total, L’Oréal, Nestlé, dan Proctor & Gamble.
Menurut Jet Jing, tidak satupun dari brand ini yang memanfaatkan ekosistem digital Alibaba dengan cara yang persis sama. Mereka masing-masing memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda. Justru cara kerja ABOS adalah meneliti titik-titik kelemahan brand, menemukan peluang bisnis baru, dan menghasilkan solusi yang sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan klien. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja dengan sistem ABOS bisa terus memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan reputasi, basis konsumen, serta kesuksesan bisnis mereka di Tiongkok.
Misalnya, perusahaan fast-moving consumer-goods (FMCG), Unilever, memanfaatkan hampir semua fitur ABOS, sehingga memudahkan Unilever untuk bergerak cepat dan memobilisasi semua sumber daya Alibaba sebagai solusi terintegrasi hulu ke hilir. Minggu lalu, Unilever bekerja sama dengan Alibaba melakukan uji coba perangkat daur ulang baru yang didukung kecerdasan buatan, yang dapat memindai sampah untuk menentukan apakah itu plastik atau bukan. Setelah mengumpulkan sampah plastik, sistem ini akan memprosesnya untuk digunakan kembali, termasuk dengan mengolahnya menjadi kemasan produk baru. Perangkat daur ulang pertama yang canggih ini telah hadir di Shanghai dan Hangzhou, di komunitas-komunitas terpilih, kampus universitas, dan toko kelontong Lingshoutong.
Melalui ABOS, Unilever juga dapat berinteraksi dengan konsumen di seluruh platform, mulai dari ketika mereka membeli dan menggunakan produk, hingga saat mereka mendaur ulang sampahnya. Konsumen yang melakukan daur ulang akan mendapatkan poin energi hijau atau voucher elektronik Alipay Ant Forest untuk ditukar dengan produk Unilever lain yang dijual di platform Alibaba.
L’Oréal, perusahaan kosmetik terbesar di dunia, yang membawahi brand-brand seperti L’Oréal Paris, Lancôme, dan YSL Beauté, memanfaatkan ABOS untuk memperdalam interaksi dan memenuhi permintaan konsumen Tiongkok yang gemar berdandan. Infrastruktur digital Alibaba mendukung pemasaran dan inovasi produk L’Oréal, dimana brand ini bekerja sama dengan unit inkubasi produk Alibaba, Tmall Innovation Center (TMIC), untuk membangun “perpustakaan informasi” berisikan tentang wawasan dan tren industri, mencakup perawatan kulit, kosmetik pria dan wanita, perawatan rambut, dan wewangian .
Dari hasil prediksi TMIC tentang tren warna lipstik, Maybelline sedang mengembangkan produk kosmetik bibir baru yang rencananya diluncurkan awal tahun depan. Tak hanya menghadirkan inovasi teknologi kecantikan, L’Oréal juga mengintegrasikan teknologi augmented-reality-nya yang bernama ModiFace dengan aplikasi Tmall untuk meningkatkan pengalaman berbelanja. Misalnya, konsumen kini dapat mengakses fitur yang didukung AR sambil menonton livestreaming dari YSL Beauté. ModiFace kini dapat digunakan untuk lebih dari setengah dari semua penawaran produk riasan dan kecantikan di Tmall.
Bulan lalu, BMW mengumumkan akan memanfaatkan ekosistem Alibaba untuk memungkinkan konsumen Tiongkok untuk melihat, membeli, dan memelihara mobil mereka dengan mudah melalui aplikasi-aplikasi seperti Tmall, Taobao, Alipay, dan Amap. Pada bulan Agustus, perusahaan energi Prancis, Total, juga mulai bermitra dengan ABOS, yang akan menyediakan infrastruktur digital untuk membantu manajemen pom bensin, perawatan mobil dan pelumas, serta membantu mempercepat kesuksesan bisnis perusahaan dan menjangkau lebih banyak pelanggan di Tiongkok.
“Konsep kami sangat berorientasi pada konsumen. Prinsip utama ABOS adalah menghadirkan insight yang berguna bagi para perusahaan, agar mereka bisa melakukan inovasi yang dibutuhkan oleh konsumen,” kata Jet Jing.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menyadarkan semua perusahaan tentang pentingnya memiliki infrastruktur dan strategi digital di setiap level. Infrastruktur canggih ini tidak lagi menjadi sesuatu yang opsional, namun justru berperan penting untuk mempertahankan eksistensi bisnis dan memenangkan hati konsumen di masa depan. Seiring dengan semakin banyaknya brand yang berinovasi bersama ABOS, Alibaba berharap infrastruktur digitalnya akan terus bertumbuh, dan dapat menyediakan solusi yang lebih menyeluruh untuk semua kebutuhan di berbagai sektor industri.
“Kita telah melihat bagaimana sebuah inovasi bisa membuka peluang bisnis baru dan memberikan nilai tambah bagi para konsumen. Cita-cita kami adalah untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan, baik kecil atau besar, untuk membawa inovasi mereka ke level yang lebih tinggi, karena kemungkinannya tidak terbatas,” tutup Jet Jing.
Alibabanews adalah portal informasi resmi dari Alibaba Group yang menyediakan berita terbaru terkait ekosistem alibaba di Indonesia dan secara global. Dapatkan informasi terbaru langsung di e-mail Anda dengan berlangganan newsletter kami di laman utama
Bagikan
Link Telah Disalin