Mengenal Kemasan Produk Ramah Lingkungan & Pentingnya Bagi Lingkungan

Kemasan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan

Artikel “Mengenal Kemasan Produk Ramah Lingkungan & Pentingnya Bagi Lingkungan” terbit pertama kali dalam bahasa Inggris di Alibaba.com, platform business-to-business (B2B) milik Alibaba Group untuk perdagangan global, dan telah diterjemahkan untuk AlibabaNews Bahasa Indonesia. Untuk melihat artikel asli, klik disini.

Sustainability atau topik yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan menjadi tren diskusi yang semakin banyak diperbincangkan seiring  dengan perubahan budaya dan sosial masyarakat serta  kesadaran dalam menjaga lingkungan.

Banyak masyarakat menjadi lebih peduli terhadap pola konsumsi yang mereka miliki, dan sebisa mungkin mulai mengurangi sampah dari pola konsumsi tersebut.

Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk membeli produk dengan kemasan ramah lingkungan. Banyak orang menghindari produk-produk dengan kemasan yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.

Dari pola ini, banyak perusahaan yang mengambil inisiasi-inisiasi ramah lingkungan untuk kelestarian lingkungan dan menarik konsumen dengan nilai-nilai ramah lingkungan.

Artikel ini akan membahas mengenai apa itu kemasan ramah lingkungan dan peran penting penggunaannya. 

Dimulai dari penjabaran pilihan kemasan ramah lingkungan terpopuler  untuk bisnis e-commerce.  Kemudian  dilanjutkan dengan penjabaran proses pembuatan kemasan ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk bisnis Anda.

Apa itu kemasan ramah lingkungan dan berkelanjutan?

Kemasan ramah lingkungan adalah kemasan yang didesain agar tidak menciptakan  dampak buruk bagi lingkungan. Bahan-bahan dasar untuk pembuatan kemasan ini yang menjadi poin penting.

Ada beberapa poin agar sebuah kemasan produk dapat dikatakan ramah lingkungan. Pertama, kemasan tersebut bukanlah penghasil karbon emisi dengan jumlah banyak. Beberapa jenis bahan yang digunakan oleh manufaktur dapat menciptakan karbon dioksida berlebih sehingga berdampak buruk pada lingkungan dan alam.  Emisi karbon ini dapat menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Sehingga, agar sebuah kemasan produk dapat dikatakan ramah lingkungan, bahan-bahan pembuatan ini tidak boleh menjadi penyumbang dari penyebab masalah-masalah lingkungan ini.

Poin kedua dari syarat utama sebuah kemasan produk dikatakan ramah lingkungan adalah tidak adanya limbah berlebih yang dihasilkan. Limbah berlebih ini dapat memenuhi tempat pembuangan akhir dan berdampak buruk pada lingkungan. Kemasan ramah lingkungan pada dasarnya mudah di daur ulang, dapat menjadi kompos, dan digunakan kembali.

Singkatnya, kemasan berkelanjutan adalah kemasan yang tidak meracuni lingkungan alam, mulai dari cara pembuatan hingga kemasan itu dibuang.

Kami ingin menggaris bawahi bahwa bahan ramah lingkungan memerlukan biaya pembuatan dan pengiriman yang lebih mahal. Jika Anda ingin berkomitmen untuk keberlanjutan, hal ini merupakan investasi yang wajib Anda ambil. 

Untungnya, ada pembeli yang mau membayar lebih untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang ramah lingkungan. Biaya-biaya investasi ini dapat dimasukan dalam harga jual Anda jika target pembeli Anda adalah pembeli yang memprioritaskan gaya hidup yang ramah lingkungan

Mengapa kemasan ramah lingkungan penting?

Ada beberapa alasan mengapa brand beralih menggunakan kemasan berkelanjutan. Beberapa pelaku bisnis melakukan ini karena murni dari keinginan utama menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, namun ada juga yang menerapkan pemakaian kemasan ramah lingkungan untuk menarik pembeli yang memilih gaya hidup yang berkelanjutan.

Banyak pelaku bisnis sektor B2B menjadikan kemasan ramah lingkungan untuk mengurangi “jejak karbon” yang dihasilkan dari kegiatan operasional mereka. 

Para seller ini juga memiliki alternatif pilihan yang juga ramah lingkungan untuk melestarikan bahan-bahan dasar dari alam yang tidak dapat diperbaharui. Seluruh inisiasi ini berkontribusi dalam mengurangi perubahan iklim dan menjaga kestabilan alam yang berkelanjutan.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, beberapa seller grosiran memilih berinvestasi dalam pemakaian kemasan berkelanjutan sebagai upaya untuk menarik pelanggan tertentu. Upaya ini disebut sebagai green-washing. 

Green-washing adalah taktik pemasaran dengan menggunakan kata-kata yang terdengar “ramah lingkungan” untuk menarik konsumen yang peduli akan lingkungan. Beberapa kata-kata populer green-washing adalah “tidak beracun”, “natural”, “bebas BPA”, dan “mudah terurai”.

Green-washing bisa disebut taktik yang dalam ranah “abu-abu” secara etis. Sebagai seller sektor B2B, tentu hal ini bergantung pada Anda untuk menentukan motivasi  dalam mengubah kemasan produk Anda menjadi kemasan berkelanjutan.


10 pilihan kemasan sustainable untuk bisnis-bisnis e-commerce

Ada beberapa jenis pilihan kemasan berkelanjutan yang bisa Anda pilih. Mari simak apa saja pilihan kemasan ramah lingkungan yang paling terkenal untuk bisnis e-commerce.

1. Bebas Plastik

Plastik dibuat menggunakan bahan polimer sintetis, sehingga butuh 500 tahun untuk diuraikan. Tentu saja pembuatannya mengorbankan alam dan penguraiannya bisa membahayakan untuk ekosistem. Walaupun plastik bisa didaur ulang, plastik bukan bahan yang dikategorikan ramah lingkungan.

Karena plastik murah untuk diproduksi dan cukup efektif untuk kemasan, banyak penjual menggunakannya. Jika tidak ingin menggunakan plastik, Anda harus mencari alternatif lain.

2. Bioplastik

Pernahkah Anda mendengar bioplastik? Bioplastik adalah sebuah kemasan seperti plastik yang dibuat dari tanaman. Karena bioplastik dibuat dari tanaman, kemasan ini mudah diurai. Bahan ini hanya meninggalkan sedikit jejak karbon dibandingkan bahan lainnya.

Ada beberapa cara untuk membuat bioplastik. Bioplastik biasanya terbuat dari sumber yang dapat diperbarui seperti glukosa (gula), pati, atau protein yang berasal dari berbagai tanaman. Bioplastik berbeda dari plastik biasa yang menggunakan bahan dasar gas alami seperti petroleum, yang mana bukan sumber yang dapat diperbarui.

Beberapa bahan-bahan yang sering digunakan untuk membuat bioplastik adalah rumput laut, ganggang, pati jagung, jagung, kacang-kacangan, tebu, dan akar sayur. Tanaman-tanaman ini bisa ditanam kembali berkali-kali. Bioplastik biasanya tidak berbahaya untuk manusia dan hewan, tetapi benda ini tidak boleh dimakan karena beberapa bioplastik terbuat dari bahan yang tidak bisa dimakan.

Bioplastik mengurai dalam waktu singkat. Yaitu dalam waktu tiga sampai enam bulan saja. Sehingga, jika bioplastik dibuang sembarangan di alam bebas, dampak yang dihasilkan tidak sebesar plastik berbahan biasa. Selain itu, bioplastik tidak akan mencemari lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan yang tidak beracun.

Kekurangan dari bioplastic adalah harganya lebih mahal dibanding plastik biasa. Tidak banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah hal ini, mengingat biaya inilah yang harus Anda keluarkan jika menggunakan bioplastik untuk kemasan.

Bioplastik sekarang ini menjadi jauh lebih kokoh karena formulanya sudah dikembangkan.

Kami juga harus menggaris bawahi bahwa terkadang plastik daur ulang disebut sebagai bioplastik, jadi Anda harus memperhatikan hal ini jika Anda mencap produk-produk dan bisnis Anda sebagai “bebas plastik”.

3. Alternatif Kertas

Menggunakan kertas sebagai alternatif menjadi pilihan tepat untuk sebuah bisnis menjadi ramah lingkungan. Banyak bisnis yang menggunakan kemasan kertas untuk pengiriman, seperti menggunakan kardus atau amplop kertas. Jadi, banyak bahan kertas yang bisa langsung digunakan.

Beberapa penjual menggunakan kertas berkerut sebagai bantalan produk mudah pecah agar tidak pecah saat pengiriman. Kertas jenis ini dapat digunakan sebagai pengganti bubble wrap atau packing peanuts.

Kemasan kertas juga dapat digunakan sebagai pengganti kertas di berbagai macam situasi. Contohnya, sabun balok dan produk serupa bisa dibungkus satu per satu menggunakan kertas, bukan dengan plastik. Bahkan peralihan sekecil ini pun penting, apalagi jika Anda menjual produk dalam kuantitas besar.

Walaupun kertas sulit digunakan kembali, banyak kertas dan kardus yang didaur ulang, sehingga kemasan kertas cukup diminati untuk keberlanjutan.

4. Packing peanuts yang mudah terurai

Packing peanuts yang terbuat dari styrofoam telah lama digunakan untuk pengiriman barang pecah belah. Tetapi, styrofoam bukanlah ramah lingkungan jadi packing peanuts tentu saja bukan sebuah pilihan jika Anda ingin mengubah kemasan menjadi ramah lingkungan.

Packing peanuts yang dapat diurai adalah pilihan lain bagi para sellers. Fungsinya sama persis dengan packing peanuts biasa, namun ini bisa diurai. Faktanya, sebagian besar packing peanuts biodegradable (mudah diurai) bisa terurai dengan air.

Packing peanuts biodegradable biasanya terbuat dari pati jagung, kentang, dan tanaman lainnya. Packing peanuts terbuat dari tanaman tidak beracun, jadi seharusnya tidak masalah jika tak sengaja termakan oleh hewan atau anak kecil.

Packing peanuts berbahan dasar pati lebih mahal dibandingkan packing peanuts styrofoam, tapi tentunya menjadi pilihan untuk kemasan keberlanjutan.

5. Kaca

Kaca adalah pilihan kemasan produk ramah lingkungan karena lebih mudah didaur ulang ketimbang plastik. Kaca terbuat dari bahan-bahan alami, jadi walaupun butuh waktu lama untuk menjadi kompos, kaca tidak merusak lingkungan sembari berproses.   

Kaca dapat digunakan untuk mengemas berbagai macam produk, termasuk cairan. Kaca berguna bagi penjual yang menjual produk kecantikan, cairan pembersih, makanan, dan lainnya.

Satu kekurangan dari kemasan produk berbahan kaca adalah harganya yang sedikit lebih mahal dan lebih rapuh dibanding plastik. 

Kaca lebih mudah pecah daripada plastik, sehingga Anda harus memiliki strategi desain kemasan sehingga produk Anda akan aman saat pengiriman.

Beberapa orang berkata kaca bukanlah pilihan ramah lingkungan yang paling bagus karena kaca menghabiskan sumber daya yang berasal dari dalam bumi. Walaupun sumber daya yang digunakan dapat diperbarui, kaca bisa merusak ekosistem karena bahannya bersumber dari bumi. Tetapi, kaca tidak begitu merusak jika dibandingkan dengan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik, jadi kembali lagi kepada pilihan Anda.

6. Kemasan dari kompos

Menggunakan kemasan yang berasal dari bahan-bahan kompos adalah salah satu pilihan alternatif yang baik untuk seller sektor B2B. 

Tak hanya mencegah penumpukan bahan-bahan berbahaya, kemasan kompos juga berkontribusi dalam regenerasi tanah subur. Jadi, semuanya diuntungkan.

Kemasan dari kompos biasanya berbahan dasar tanaman dan menggunakan bahan yang mudah diurai.

Banyak orang tidak memiliki tempat kompos di rumahnya. Namun, beberapa perusahaan manajemen sampah dan daur ulang, menawarkan pengambilan kompos. Jasa pengambilan kompos akan mengambil sampah-sampah dan memprosesnya secara benar sehingga sampah tersebut akan terurai dengan baik. Jasa pengambilan kompos belum sebanyak jasa pengambilan sampah dan daur ulang, namun bisnis ini terus berkembang.

7. Kemasan yang dapat digunakan kembali

Kemungkinan besar Anda telah mendengar motto “Reduce, Reuse, Recycle” jika ada topik tentang lingkungan hidup ramah lingkungan. Beberapa brand banyak menggunakan “R” yang kedua yaitu reuse, sehingga mereka membuat kemasan yang dapat digunakan kembali agar lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Beberapa brand menyisipkan tulisan kecil di dalam kemasan ramah lingkungan untuk memberikan pembeli sebuah ide dan inspirasi cara menggunakan kembali kemasan mereka. Para penjual mengajak pembeli untuk ikut serta pada gerakan keberlanjutan dengan cara mengajak pembeli menceritakan bagaimana kemasan tersebut digunakan kembali oleh mereka melalui media sosial dengan hashtag tertentu. Hal ini menjadi menyenangkan bagi para pembeli, serta membuat brand tersebut lebih terkenal.

8. Kemasan berbahan dasar bambu

Bambu adalah tanaman yang tumbuh dengan cepat di berbagai jenis tempat. Ada ratusan jenis bambu yang tumbuh di seluruh dunia.

Karena tanaman ini berjumlah banyak dan terkadang terasa terlalu banyak, bambu menjadi pilihan ramah lingkungan untuk berbagai macam produk, salah satunya kemasan. Kayu dari bambu sangat kokoh dan bisa langsung digunakan dengan bentuk asli, atau bisa juga sebuah produk dibuat dengan bahan bambu.

Ada banyak jenis kemasan bambu. Jenis-jenis bahan seperti kertas dan kardus bisa dibuat dari bambu. Tempat untuk cairan juga dapat dibuat dari bambu, contohnya seperti cairan pembersih atau produk kosmetik. Beberapa manufaktur bahkan membuat kemasan berbahan dasar campuran bambu dan kaca.

Bambu tak hanya bahan yang ramah lingkungan, namun juga memiliki banyak fungsi, serta kokoh dan memiliki tampilan yang menarik.

9. Gabus

Gabus adalah sebuah bahan yang digunakan untuk menciptakan kemasan ramah lingkungan. Gabus terbuat dari kulit pohon ek khusus. Kemasan berbahan dasar pohon ek cenderung kokoh dan menarik untuk dilihat.

Kulit pohon ek dapat tumbuh kembali dan dapat dipanen berulang kali.
Hal ini tentunya memiliki beberapa dampak baik. Pertama, kulit pohon yang dapat tumbuh dan terisi kembali membuktikan bahwa kulit ini tidak merusak pohon. Kelebihan yang kedua adalah pohon ek tak henti-hentinya menyerap karbondioksida melalui fotosintesis seraya lapisan kulit pohon tumbuh kembali.

Gabus dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis wadah. Dikarenakan, gabus memiliki daya tahan lama dan menyerap getaran, gabus dapat dimanfaatkan sebagai kemasan yang membutuhkan pengamanan ekstra selama perjalanan.

Tak hanya mudah terurai dan ramah lingkungan, sifatnya yang natural dapat menghilangkan kelembaban dan bau tak sedap. Itulah mengapa gabus sering digunakan sebagai penutup botol wine dan cairan lainnya.

Gabus juga tahan api, sehingga cocok menjadi kemasan untuk produk yang mudah terbakar. Beberapa manufaktur menggunakan gabus sebagai tutup lilin.

10. Bahan-bahan Daur Ulang

Bahan-bahan daur ulang juga bisa menjadi bahan kemasan yang bagus. Bahan-bahan ini termasuk kaca, plastik, kardus, kertas daur ulang, dan masih banyak lagi.

Bahkan, banyak bisnis menggunakan plastik daur ulang di kemasan mereka. Walaupun ini bukan pilihan yang paling berkelanjutan, hal ini membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Di luar kemasan, beberapa perusahaan membuat produk menggunakan bahan daur ulang. Hal ini dapat menjadi pertimbangan Anda jika ingin membuat bisnis Anda menjadi ramah lingkungan.

Contoh-contoh brand dengan kemasan berkelanjutan yang terencana

Jika Anda masih bimbang untuk memilih langkah pertama kemasan produk Anda,mari simak contoh-contoh brand yang memiliki kemasan berkelanjutan yang dapat menjadi inspirasi Anda.

Lush

Lush adalah brand kebersihan dan kecantikan yang menjual sabun, bath bombs, produk-produk skincare, dan banyak lagi. Keberlanjutan adalah dasar dari kemasan Lush, dan perusahaan ini menggunakan keberlanjutan untuk beberapa hal.

Salah satu perubahan besar yang dilakukan Lush adalah membuat produk menjadi “terbuka”. Untuk produk-produk padat seperti sabun balok, mereka mengabaikan kemasannya. Karena produk-produk ini tidak menggunakan kemasan, mereka benar-benar tidak menghasilkan sampah.

Lush juga menggunakan plastik daur ulang untuk botol dan bahan-bahan daur ulang untuk label. Mereka juga menggunakan banyak botol daur ulang dan menawarkan insentif untuk para pembeli yang mengembalikan kemasan produk ke toko. Lush mengemas beberapa produk menggunakan kertas kaca yang dibuat dari bioplastik.

Lush telah menjadi pemimpin di gerakan kecantikan yang ramah lingkungan. Mereka menjadi barisan terdepan dalam menciptakan balok shampo dan kondisioner untuk mengurangi penggunaan botol plastik besar. Hal ini menjadi sebuah revolusi untuk orang-orang yang hidup dengan sedikit sampah atau bahkan tidak menghasilkan sampah sama sekali.

Beberapa kemasan, seperti Knot-Wraps, dapat digunakan kembali sebagai aksesoris yang terlihat bagus dan beresonansi dengan target audiens mereka.

Lush memulai gerakan keberlanjutan pada tahun 2012 dan mereka terus mengembangkan hidup ramah lingkungan.

Dell

Dell, sebuah brand komputer terkenal, tidak sepenuhnya menggunakan kemasan ramah lingkungan, namun mereka menggunakan sebuah komponen yang cukup menarik. Tidak menggunakan styrofoam, Dell menggunakan material berbahan dasar tanaman seperti jamur dan tanaman lainnya.

Ini merupakan alternatif styrofoam yang menarik. Tak hanya kemasan jamur baik bagi lingkungan, kemasan ini lebih kokoh dan dapat menjaga produk lebih baik. Kemasan ini dapat dicincang dan diletakan di taman untuk menjadi kompos dan dapat digunakan sebagai jerami.

AlibabaNews Bahasa Indonesia adalah portal informasi resmi dari Alibaba Group yang menyediakan berita terbaru terkait ekosistem Alibaba di Indonesia dan secara global. Dapatkan informasi terbaru langsung di e-mail Anda dengan berlangganan newsletter kami di laman utama

Alibaba.com B2B Bahasa Indonesia ekspor keberlanjutan