Jack Ma Foundation Berikan Dana USD2,85 Juta untuk Pendidik di Pedalaman Tiongkok
Jack Ma Foundation pada hari Senin ini (6/1) memberikan dana senlai RMB 20 juta (USD2,85 juta) bagi 20 kepala sekolah dan 100 guru di pedalaman Tiongkok sebagai bagian komitmen 10 tahunnya untuk mengangkat pendidik di wilayah pedalaman dan mengatasi kesenjangan pendidikan di Tiongkok.
Diumumkan di Rural Education Summit yang digelar Jack Ma Foundation di bagian selatan pulau Hainan, Tiongkok, para pemenang Rural Teachers Award (penghargaan bagi para guru di pedalaman) menerima dana hingga RMB100.000 selama periode tiga tahun, sementara Rural Headmasters Award (penghargaan bagi para kepala sekolah di pedalaman) menerima dana RMB200.000 ditambah lagi RMB300.000 dalam bentuk pelatihan dan studi ke luar negeri.
Dalam sambutannya, Jack Ma menekankan mendesaknya reformasi Pendidikan di Tiongkok yang menggerakkannya untuk merintis penghargaan untuk para pendidik di pedalaman di tahun 2016.
“[Reformasi Pendidikan] tidak hanya merupakan tantangan nasional, namun juga tantangan manusia, bagi setiap individu dan rumah tangga,” ujar Jack Ma, yang berprofesi sebagai guru selama enam tahun sebelum mendirikan Alibaba Group di tahun 1999.
Pendidikan di Tiongkok telah tumbuh pesat selama empat dekade terakhir. Mulai dari 1982 hingga 2018, tingkat literasi bagi penduduk Tiongkok usia di atas 15 tahun meningkat menjadi 96% dari 65%, menurut data UNESCO. Namun, peningkatan ini belum seimbang karena kualitas pendidikan di pedalaman masih menjadi salah satu tantangan terbesar di negara tersebut.
Untuk mengatasi ketimpangan antara pendidikan di wilayah perkotaan dan pedesaan, Ma menekankan perlunya sesi “train the trainer.” Saat ini terdapat lebih dari 200.000 kepala sekolah yang bekerja di pedesaan, dan memberikan mereka pelatihan yang tepat bisa menjadi katalisator untuk memperbaiki Pendidikan bagi lebih dari 60 juta anak yang tinggal di wilayah pedalaman, menurut Jack. Mantan Executive Chairman dan CEO Alibaba Group ini membandingkan pengelolaan sekolah dengan perusahaan.
“Saya menggunakan prinsip sebagai guru saat mengelola bisnis saya. Menurut saya, kepala sekolah perlu memiliki mindset dan bersikap sebagai CEO untuk sekolahnya, dan para guru sebagai wirausahawan di sekolah mereka. Saya harap para kepala sekolah dan guru bangga akan peran penting mereka sebagai bagian dari perubahan. Selain itu, kami harap para pendidik yang mengikuti Rural Education Forum memiliki kepercayaan diri dan arah tujuan yang lebih jelas sebagai pemimpin bagi guru dan sekolah mereka,” ujar Jack Ma.
Para kepala sekolah di wilayah pedalaman menghadapi berbagai tantangan unik dibandingkan mereka yang bekerja di sekolah-sekolah di perkotaan. Bagi Banma Duojie, seorang kepala sekolah di bagian selatan propinsi Qinghai, tugas hariannnya antara lain meningkatkan tingkat kehadiran siswa melalui kunjungan ke rumah-rumah, yang kadang-kadang mengharuskannya mengendarai kuda selama empat hingga lima jam untuk membujuk keluarga-keluarga yang hidup nomaden untuk tetap menyekolahkan anak-anak mereka.
“Tujuan sekolah kami adalah membantu murid-murid kami menemukan passion mereka,” kata Banma, yang berencana menggunakan dana dari Jack Ma Foundation untuk mencapai tujuannya mendesain ulang kurikulum dan meningkatkan minat siswa di mata pelajaran Bahasa Mandarin dan matematika.
Aer Wuge, guru berusia 25 tahun dari propinsi Sichuan, melanjutkan pendidikannya sementara banyak rekannya berhenti bersekolah untuk bekerja.
“Saya rasa saya lebih beruntung dari perempuan muda kebanyakan di wilayah saya. Saya bersikeras menuntaskan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan bahkan kuliuah untuk mencapai mimpi saya sebagai seorang guru,” lugasnya.
Ia melewatkan berbagai kesempatan untuk mengajar di sekolah-sekolah di perkotaan dan memilih untuk mengajar di desa dekat rumahnya, dengan pendapatan kurang dari USD300 per bulan mengajar kelas dengan 70 murid. Aer mengatakan bahwa mimpinya adalah mencapai tingkat putus sekolah 0 persen di kelasnya dan mendedikasikan karirnya untuk mengajarkan anak-anak di desa-desa yang terpaksa ditinggal orang tuanya untuk mencari pekerjaan di kota-kota lebih besar.
Untuk membantu pelatihan para kepala sekolah dan guru ini, Jack Ma Foundation telah meluncurkan sejumlah inisiatif seperti Rural Education Academy, komunitas belajar online untuk komunitas di pedesaan Tiongkok. Zhang Xiaoqin, yang memenangkan Rural Teachers Award di tahun 2017, bergabung di Academy untuk berbagi metoda dan ide-ide pengajaran yang ia terapkan. Kelas-kelas yang dilakukan melalui livestreaming ini telah menjangkau 10.000 guru-guru dan kepala sekolah di pedalaman Tiongkok.
Menurut laporan Jack Ma Foundation yang dirilis Selasa (7/1), 500 guru, 60 kepala sekolah dan 200 murid telah mendapat manfaat dari program-program yang diselenggarakannya selama lima tahun terakhir. Di tahun 2019, yayasan telah menyelenggarakan program-program pelatihan dan studi ke luar negeri bagi 930 pendidik di pedalaman dan juga menggunakan livestreaming untuk memberikan 69 kursus online independen yang mendukung pengembangan kapasitas para pendidik di pedalaman.
Bagikan
Link Telah Disalin