Alipay Berkembang ke Berbagai Penjuru Dunia Seiring Lonjakan Turis Tiongkok ke Mancanegara
Penggunaan Alipay, aplikasi pembayaran mobile milik perusahaan afiliasi Alibaba Group: Ant Financial, di berbagai negara selain Tiongkok terus berkembang, salah satunya didorong oleh semakin meningkatnya jumlah warga Tiongkok yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Untuk memudahkan transaksi di luar Tiongkok, para turis ini tetap menggunakan aplikasi uang elektronik asal negara mereka alih-alih menggunakan uang elektronik di negara tujuan. Kesempatan ini digunakan oleh Alipay untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan akses bagi para penggunanya.
Akses Alipay di berbagai negara ternyata tidak hanya memberikan kenyamanan kepada para turis asal Tiongkok, tetapi juga bagi pemilik usaha negara tujuan. Menurut survei yang digarap Alipay bersama Nielsen, sebuah lembaga penelitian dari Amerika Serikat, perusahaan dan merchant yang bekerja sama dengan Alipay mendapatkan peningkatan jumlah transaksi dari para pelancong asal negeri tirai bambu tersebut. Sejumlah merchant di Singapura, Malaysia, dan Thailand–destinasi favorit turis Tiongkok– melaporkan adanya peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke gerai-gerai merchant dan penjualan dari turis Tiongkok setelah bekerja sama dengan Alipay.
“Sistem pembayaran mobile terus meningkatkan penawaran pelayanan bagi para pengguna. Di sisi lain, mereka juga mengembangkan bisnis mereka ke pasar internasional, tepatnya agar para merchant (di luar Tiongkok) dapat memanfaatkan layanan mereka,” tulis Nielsen dalam survei ini.
Dalam laporan riset “2018 Trends for Mobile Payment in Chinese Outbound Tourism”, Nielsen melakukan survey kepada sekitar 2,800 turis Tiongkok yang melakukan perjalanan ke luar negeri dalam jangka satu tahun dan berencana untuk melakukan perjalanan lagi di tahun berikutnya. Nielsen juga mewawancarai 1,244 merchant di negara-negara tujuan seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk melihat optimalisasi penggunaan mobile payment di tiap merchant.
Dari penelitian tersebut, juga ditemukan bahwa kaum milenial dan konsumen dari second-tier cities seperti Hangzhou dan Chongqing mendominasi jumlah keseluruhan outbound trips oleh turis Tiongkok. Jumlah keseluruhan outbound trips oleh turis Tiongkok berkisar 140 juta perjalanan pada tahun 2018 dengan persentase kenaikan sebesar 13,5% dari tahun sebelumnya. Di negara tujuan seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa dan Amerika Serikat, mereka menunjukkan angka penggunaan Alipay yang signifikan untuk berbagai jenis transaksi, mulai dari akomodasi hingga belanja.
Sementara itu, jumlah penggunaan uang elektronik oleh turis Tiongkok meningkat sebanyak 4%, dari 65% pada tahun 2017 ke 69% di tahun 2018. Secara otomatis, persentase transaksi tunai dan kartu pun mengalami penurunan masing-masing menjadi sebesar 85% dan 75%, setelah sebelumnya berada di 90% dan 82%. Dalam data terbaru, 32% turis Tiongkok bertransaksi menggunakan mobile payment, mengalahkan transaksi tunai yang berada di angka 30% untuk pertama kalinya.
Menurut laporan, jumlah pengguna mobile payment tidak digolongkan berdasarkan umur. Meskipun teknologi lebih dikuasai oleh generasi muda, diketahui bahwa 68% dari total keseluruhan turis Tiongkok di tahun 2018 yang menggunakan mobile payment justru lahir pada tahun 1970–1979.
Menurut Nielsen, perkembangan Alipay ini akan menguntungkan pelaku bisnis di luar Tiongkok karena mobile payment akan memasuki wilayah pasar internasional untuk meningkatkan pelayanan. Hasil survei menunjukkan bahwa 58% merchant di Singapura, Malaysia, dan Thailand mengalami peningkatan foot traffic setelah menggunakan Alipay, sementara 56% di antaranya melaporkan adanya peningkatan penjualan. Untuk mobile payment Tiongkok sendiri, terjadi 40% peningkatan dari sisi foot traffic dan penjualan.
Pengadopsian mobile payment oleh merchant tersebut berhasil melacak pertumbuhan wisata luar negeri dari masyarakat Tiongkok. Menurut laporan, hanya 12% dari turis Tiongkok yang menggunakan Alipay di tahun 2016. Sementara itu, 88% lainnya baru menggunakan Alipay dua tahun belakangan. Para merchant mengakui bahwa aplikasi mobile payment seperti Alipay memudahkan transaksi dan dapat dijadikan alat untuk menarik perhatian turis Tiongkok.
Menurut pihak Alipay, berbagai faktor tersebut membuat merchant mudah beradaptasi dengan sistem mobile payment. Aplikasi uang elektronik tersebut juga menawarkan mereka layanan profesional untuk operasional bisnis, seperti pelatihan transaksi, kolaborasi pemasaran menggunakan teknik pemasaran berbasis Alipay, dan back-end operational support.
Dengan penilaian positif dari merchant, hal tersebut dapat menarik perhatian merchant lain untuk turut mengadopsi sistem mobile payment ke bisnisnya masing-masing. Berdasarkan laporan Nielsen, 71% dari merchant yang telah bermitra dengan Alipay merekomendasikan merchant lain untuk ikut menggunakan mobile payment asal Tiongkok tersebut.
Oleh karena itu, perkembangan Alipay melalui sektor pariwisata dapat dikatakan sebagai strategi yang tepat untuk mengembangkan pelayanan bagi warga Tiongkok maupun mitra bisnis Alipay di seluruh penjuru dunia. Menurut Nielsen, penyedia jasa sistem pembayaran asal Tiongkok ini harus terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi turis Tiongkok di seluruh penjuru dunia. Di saat yang bersamaan, Alipay juga perlu memperhatikan kualitas kerja sama dengan mitra untuk menjamin keberlanjutan ekonomi Alipay maupun seluruh mitra Alipay.
“Dengan memanfaatkan data yang sudah ada dan kekuatan (bisnis yang dimiliki), mobile payment dari Tiongkok diharapkan lebih mampu mengidentifikasi tujuan (perusahaan) masing-masing dan meningkatkan usaha untuk memberikan layanan yang lebih baik untuk merchant dan pengguna,” tutup Nielsen.
Bagikan
Link Telah Disalin