Saham Alibaba Resmi Diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong

Alibaba Group hari ini (Selasa, 26 November) memulai perdagangan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong (HKEX).

Hong Kong merupakan tempat pilihan pertama Alibaba untuk IPO nya di tahun 2014, namun beberapa peraturan pasar modal Hong Kong – terutama terkait pengelompokan pemegang saham – membuat Alibaba yang memiliki tata kelola dan perusahaan yang unik – tidak meneruskan rencana IPO di Hong Kong, dan memilih New York Stock Exchange (NYSE). Namun otoritas pasar modal Hong Kong telah melakukan beberapa perubahan yang memungkinkan Alibaba merealisasikan rencana listingnya di Hong Kong.

Daniel Zhang, Executive Chairman dan Chief Executive Officer Alibaba Group, mengatakan, “Kami ingin secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Hong Kong dan Bursa Efek Hong Kong. Perkembangan dan inovasi terus-menerus pada pasar saham Hong Kong membuat kami sadar akan apa yang kami lewatkan lima tahun lalu. Hari ini, kami merealisasikan ucapan kami lima tahun lalu: Ketika situasinya memungkinkan, kami akan kembali ke Hong Kong.”

Saat ini diperdagangkan dengan kode saham “9988”, listing di Hong Kong ini merupakan bagian dari penawaran 500 juta saham baru. Alibaba akan terus memperdagangkan sahamnya di NYSE, dan saham-saham Alibaba Group yang terdaftar di Hong Kong akan sepenuhnya bisa dipertukarkan (fungible) dengan ADS Alibaba di NYSE

IPO Alibaba di NYSE pada tahun 2014 senilai $21,8 miliar, masih tercatat sebagai IPO terbesar di dunia. Seperti yang dilakukan Alibaba pada tahun 2014, Alibaba juga mengundang sejumlah pelanggan, penjual dan mitranya untuk membunyikan gong  pembukaan perdagangan sahamnya, bukan para eksekutifnya. Ada 10 orang dari 4 benua dan 8 negara, yang memiliki beragam latar belakang, termasuk penjual durian asal Singapura yang menjadi salah satu pemilik toko kelontong pertama yang menerima Alipay sebagai metode pembayaran, seorang perempuan Australia penggemar balap perahu naga yang membeli perahu naga terakhirnya dari Tmall – yang melewati perjalanan 8.000 mil dari Tiongkok ke Sydney – hingga pengusaha fashion asal Rwanda yang menjadi salah satu finalis Africa Netpreneur Prize yang digelar Jack Ma Foundation.

Alibaba mengatakan kehadiran mereka merepresentasikan globalisasi dan keberagaman dari Digital Ekonomi Alibaba sejak listing di NYSE lima tahun lalu.

“Pada momen bersejarah ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan kami yang telah mendukung kami selama 20 tahun terakhir, memercayai kami dalam berbagai tantangan, kesulitan, juga dalam upaya kami untuk terus berinovasi. Hari ini, kami merasa bangga dapat berada bersama 10 pelanggan dan mitra kami dari Ekonomi Digital Alibaba, yang mewakili empat benua dan delapan negara, pada seremoni yang menandai titik awal dari perdagangan saham kami di Hong Kong Stock Exchange,” ujar Daniel Zhang.

Alibaba juga memberikan hadiah kepada Bursa Efek Hong Kong yang merupakan versi spesial dari lukisan klasik Tiongkok “Along the River During the Qingming Festival” (lihat gambar di bawah). Lukisan “Along the River” adalah salah satu lukisan paling terkenal di Tionglok yang menggambarkan kesibukan pusat kota abad ke-12 di era dinasti Song. Tergambar kesejahteraan sosial dan ekonomi masa itu.

Namun di versi ini, terdapat penampilan camero dari Tmall, Taobao, Ant Financial, Lazada, Freshippo, Ele. me, Alibaba Cloud, Youku dan berbagai unit usaha Alibaba sebagaisimbolisasi kebangkitan bisnis di era modern Tiongkok,” ujar Alibaba dalam rilisnya. (Baca penjelasan lengkap tentang lukisan tersebut di sini.)

Alibaba menggunakan kesempatan ini untuk menekankan lagi targetnya untuk melayani lebih dari 1 miliar konsumen aktif dan mencapai lebih dari RMB10 triliun GMV tahunan  melalui bisnis konsumennya di Tiongkok dalam lima tahun mendatang.  Ini akan fondasi yang solid untuk mencapai target strategis jangka panjang perusahaan: melayani dua miliar konsumen global, memberdayakan 10 juta UMKM beroperasi dengan menguntungkan di platform-platform Alibaba, dan menciptakan 100 juta pekerjaan.

“Kami juga bersyukur menjadi bagian dari era yang didorong oleh inovasi digital ini. Melalui perkembangan internet dan ekonomi digital, kami telah diberikan peluang untuk mewujudkan misi pendirian kami, yaitu untuk ‘mempermudah cara berbisnis di manapun’. Kami ingin menggunakan teknologi digital untuk membantu pelanggan dan mitra kami menyambut era ekonomi digital,” tutur Zhang.